Beranda Berita Utama SDN Burangkeng 04 Setu "Terjepit" Proyek Jalan Tol, Belajar Mengajar Terganggu Getaran dan Suara Bising

RADARBEKASI.ID, BEKASI – SDN Burangkeng 04 di Kecamatan Setu Kabupaten Bekasi “terjepit” proyek pembangunan Jalan Tol Jakarta–Cikampek (Japek) II Selatan. Jarak antara bangunan sekolah dan dua tiang penyangga jalan tol hanya sekitar lima meter.
Kondisi tersebut menimbulkan rasa waswas bagi para siswa dan guru. Belum adanya pembebasan lahan dan bangunan memaksa proses belajar mengajar tetap berlangsung di tengah kebisingan serta potensi bahaya dari aktivitas proyek negara tersebut.
Guru SDN Burangkeng 04, Yeni Resminawari, mengatakan SDN Burangkeng 04 memiliki 280 siswa dengan enam rombongan belajar (rombel) dan 10 tenaga pengajar. Menurutnya, proyek pembangunan jalan tol telah menggangu kenyamanan warga sekolah.
“Kenyamanan anak-anak (siswa,red) belajar di ruangan dan di luar terganggu dengan adanya getaran-getaran jalan tol yang sudah aktif dan dengan adanya pembangunan suara-suara bising dari alat yang digunakan untuk membangun jalan tol,” ucap Yeni kepada Radar Bekasi, Selasa (22/7).
Pembangunan jalan tol juga berdampak pada kerusakan plafon, retak tembok bangunan, serta menyempitnya akses keluar masuk sekolah. Di sisi lain, suasana sekolah semakin mencekam karena pemukiman di sekitar sekolah sudah dibebaskan dan ditinggalkan penghuninya sejak 2021. Rumah-rumah kosong yang sunyi, jalan buntu, dan rumput liar yang mengelilingi sekolah membuat SDN Burangkeng 04 terkesan terisolasi.
Sementara itu, wali murid kelas VI, Ismi (45), mengungkapkan bahwa sebelum adanya pembangunan jalan tol, kondisi SDN Burangkeng 04 sangat asri dan ramah lingkungan. Rumput di sekitar sekolah terawat dengan baik dan banyak ditumbuhi tanaman. Namun kini, suasana tersebut berubah drastis.
Ia mengaku harus terus mengawasi anaknya saat jam istirahat karena khawatir terhadap proyek pembangunan jalan tol yang berjarak sangat dekat dengan ruang kelas.
“Sekarang yang dirasakan selain panas, polusi berdebu, bahaya juga. Ngeri gak nyaman sekolah tidak kondusif. Semoga segera di relokasi ke tempat yang aman dan nyaman,” tuturnya. (ris)