RADARBEKASI.ID, BEKASI – Politisi Partai Amanat Nasional (PAN), Daeng Muhammad meninggal dunia, Rabu (23/7). Berpulangnya mantan Anggota DPR RI dua periode itu menyisakan luka mendalam bagi konstituen, kolega, hingga kader DPD PAN Kabupaten Bekasi.
Daeng Muhammad meninggal dunia setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Hermina Grand Wisata Tambun Selatan Kabupaten Bekasi.
“(Almarhum Daeng Muhammad) meninggal dunia sekitar pukul 13.00 WIB, di Rumah Sakit Hermina Grand Wisata Tambun Selatan. Setahu saya beliau masuk rumah sakit itu kemarin (Selasa, Red),” ujar Aboy Maulana Arief, mantan tenaga ahli almarhum saat menjabat Anggota DPR RI.
Aboy mengatakan bahwa almarhum sebelumnya memang menjalani perawatan karena sakit. Perihal sakit yang diderita almarhum, Aboy mengatakan pihak keluarga yang lebih berwenang menjelaskan.
Meski dalam kondisi sakit, sebagai Ketua DPD PAN Kabupaten Bekasi, almarhum tetap aktif memberikan arahan dan instruksi kepada para pengurus partai.
“Sebetulnya tetap aktif memimpin partai, perintah beliau bisa disampaikan lewat telepon maupun WhatsApp. Cuma untuk teknis turun ke lapangan, memang agak berkurang,” katanya.
Aboy sendiri menjadi tenaga ahli Daeng Muhammad sejak almarhum terpilih sebagai anggota DPR RI dari Dapil Jawa Barat VII pada 2014. Menurutnya, Daeng merupakan sosok guru politik bagi para pengurus DPD PAN, terutama di Kabupaten Bekasi.
“Kami sangat kehilangan sosok yang luar biasa di Partai Amanat Nasional (PAN), beliau seorang ketua panutan. Kami sangat kehilangan guru politik, beliau sangat amat berarti bagi kader PAN di Kabupaten Bekasi terutamanya,” katanya.
Daeng Muhammad juga dikenang sebagai putra daerah pertama dari Kabupaten Bekasi yang berhasil melenggang ke Senayan.
Ia meraih kursi DPR RI dari Dapil Jabar VII yang meliputi Kabupaten Bekasi, Karawang, dan Purwakarta, dengan mengusung tagline ‘Anak Citarum ke Senayan’.
“Almarhum putra asli Kabupaten Bekasi yang berhasil maju ke Senayan, beliau mengusung tagline ‘Anak Citarum ke Senayan’. Jadi almarhum ini merupakan putra asli Kabupaten Bekasi yang pertama melenggang ke Senayan,” kata Bendahara DPD PAN Kabupaten Bekasi ini.
Sebelum kehadiran Daeng Muhammad, PAN belum pernah mendapatkan kursi DPR RI dari Dapil VII—dikenal sebagai “Dapil Neraka” karena ketatnya persaingan antar caleg.
“Beliau (almarhum) yang memecahkan telur, karena sebelumnya gak pernah PAN mendapatkan kursi di Dapil Jabar VII, yang memang dianggap sebagai Dapil neraka. Tapi dengan beliau nyalon, alhamdulillah bisa mendongkrak secara signifikan suara PAN, jasa beliau ini sangat luar biasa untuk PAN,” katanya.
Seperti diketahui, Daeng Muhammad memulai karir politiknya dari kepengurusan di tingkat paling bawah. Pada 2001 ia menjadi Ketua Rayon DPD PAN di RW 11 Cikarang Baru saat usianya menginjak 28 tahun.
Selang dua tahun, terpilih sebagai Ketua DPC PAN Kecamatan Pebayuran hingga 2005. Pada kepemimpinannya ketika itu, suara PAN di Pebayuran berhasil tembus 5.000 suara, dari sebelumnya hanya 600 suara.
Catatan manis tersebut mengantarkan Daeng ke posisi lebih tinggi, yakni Ketua DPD PAN Kabupaten Bekasi pada 2005-2006.
Lalu pada 2007, Daeng maju sebagai Calon Wakil Bupati (Cawabup) mendampingi Wikanda Darmawijaya pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bekasi. Sayangnya, pada Pilkada Bekasi 2007 itu dirinya gagal terpilih.
Daeng kembali menapaki jalannya di legislatif dengan mencalonkan diri pada Pileg 2009. Ia pun berhasil terpilih dan membawa PAN meraih empat kursi di Kabupaten Bekasi.
Kemudian pada Pileg 2014, dirinya diminta untuk mewakili PAN sebagai Caleg DPR RI dari Dapil Jabar VII, sekaligus menakhodai DPD PAN Kabupaten Bekasi.
Pada saat itu, Daeng berhasil terpilih sebagai anggota DPR RI dan kursi PAN kembali naik menjadi lima di Kabupaten Bekasi. Hanya saja setelah itu, posisinya sebagai ketua DPD diganti.
Lalu di Pileg 2019, dirinya kembali mencalonkan diri untuk mempertahankan posisinya sebagai wakil rakyat di Dapil Jabar VII.
Pada pertarungan keduanya, dia berhasil terpilih kembali sebagai Anggota DPR RI. Ia juga kembali dipercaya menakhodai DPD PAN Kabupaten Bekasi pada 2021.
Kontestasi pemilihan legislatif (Pileg) 2024 Dapil Jabar VII menjadi perjalanan akhir almarhum, setelah hasil final Verrell Bramasta yang berhasil meraih suara terbanyak di dapil tersebut. (pra)