Marak Tawuran Remaja, Camat Bekasi Timur Imbau Warga Tingkatkan Kewaspadaan

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Camat Bekasi Timur, Fitri Widyati, mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gangguan keamanan lingkungan, terutama terkait maraknya kembali aksi tawuran antar remaja di sejumlah wilayah.

Imbauan ini disampaikan menyusul meningkatnya laporan perkelahian antar kelompok remaja yang meresahkan warga dalam beberapa bulan terakhir. Fitri menekankan bahwa pengawasan terhadap aktivitas remaja tak bisa hanya dibebankan kepada aparat atau pihak sekolah.

“Kita tidak bisa hanya mengandalkan aparat keamanan. Peran aktif warga sangat diperlukan untuk menjaga ketertiban di lingkungan masing-masing. Pantau anak-anak kita, awasi pergaulannya, dan cegah sejak dini sebelum mereka terjerumus ke hal-hal negatif seperti tawuran atau narkoba,” ujarnya, Minggu (20/7).

Menurutnya, fenomena tawuran remaja kini cenderung menjadi pola berulang yang perlu diwaspadai bersama. Karena itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat—dari RT, RW, tokoh masyarakat, hingga para orang tua—untuk membangun kolaborasi dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif.

“Ini tanggung jawab kolektif. Kita harus hadir, membimbing, dan menciptakan ruang-ruang positif agar para remaja merasa diperhatikan dan tidak mencari pelampiasan yang salah,” ujarnya.

Fitri juga memastikan pihak kecamatan akan terus bersinergi dengan Polsek dan Koramil dalam menyusun langkah-langkah pencegahan. Upaya tersebut mencakup patroli rutin, edukasi di sekolah, serta penguatan forum remaja.

Lebih jauh, ia mendorong agar setiap RW mengaktifkan kembali pos keamanan lingkungan (poskamling) dan ronda malam secara rutin. “Ronda malam bukan sekadar tradisi, tapi bagian dari sistem deteksi dini gangguan kamtibmas. Jangan ragu untuk melapor jika ada potensi kerawanan,” tegasnya.

Fitri berharap, melalui kerja sama antara warga, aparat, dan pemerintah, Kecamatan Bekasi Timur bisa menjadi wilayah yang aman, tertib, dan ramah bagi tumbuh kembang generasi muda.

“Remaja adalah aset masa depan. Kita semua bertanggung jawab menjaga mereka agar tumbuh di lingkungan yang mendukung, bukan yang menyesatkan,” pungkasnya. (pay)