SPPG Bekasi Timur Tambah 4.000 Penerima Manfaat Makan Bergizi Gratis

2 days ago 15

Beranda Metropolis SPPG Bekasi Timur Tambah 4.000 Penerima Manfaat Makan Bergizi Gratis

PANTAU: Pemilik dapur MBG, Tasya Sirait bersama Anggota DPRD Kota Bekasi, Samuel Sitompul saat memantau aktivitas relawan di SPPG Bekasi Timur. FOTO: ISTIMEWA

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Bekasi terus diperluas. Akhir pekan lalu, satu dapur baru atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) diresmikan di Kelurahan Aren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, menambah 4.000 penerima manfaat mulai dari anak-anak hingga ibu hamil.

Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, menegaskan dibutuhkan dukungan semua pihak untuk mempercepat pelaksanaan program nasional ini. Saat ini baru tersedia 26 SPPG di wilayah Kota Bekasi. “Saya ajak semua pihak, termasuk pengusaha, untuk berinvestasi mempercepat pelaksanaan program MBG. Perizinan yang diperlukan pemerintah daerah akan kami support penuh,” kata Tri saat peresmian, Sabtu (13/9).

Tri mengklaim hingga kini belum ada keluhan terkait pelayanan MBG. Ia berharap jumlah dapur terus bertambah dan pengawasan dilakukan ketat agar dapur-dapur yang ada menjadi percontohan. “Sampai hari ini tidak ada komplain dari masyarakat. Pengawasan harus terus diperkuat,” tegasnya.

Pemilik dapur MBG Aren Jaya, Tasya Sirait, menyebut 47 relawan bersama tiga tenaga profesional—accounting, ahli gizi, dan Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI)—terlibat dalam operasional dapur. “Kami pastikan semua makanan diproduksi sesuai prosedur, steril, dan aman dikonsumsi,” ujarnya.

Peresmian dapur ini turut dihadiri Camat Bekasi Timur, Lurah Aren Jaya, Danramil 03/Telukpucung, serta para kepala sekolah penerima manfaat. Anggota DPRD Kota Bekasi, Samuel Sitompul, menilai pembukaan dapur MBG sangat penting mengingat masih banyak anak-anak yang terbiasa mengonsumsi makanan kemasan tidak sehat. “Dengan dapur ini, program bisa lebih cepat dirasakan anak-anak. Jangan sampai anak kita terjebak pada pola makan yang berisiko kesehatan, bahkan ada yang sudah harus cuci darah di usia dini,” ujarnya.

Selain menyehatkan anak, keberadaan SPPG juga menggerakkan perekonomian warga sekitar. Mulai dari penyerapan tenaga kerja hingga peningkatan permintaan bahan baku lokal seperti beras, tahu, dan ayam. “Relawan bisa terserap bekerja, pemasok pangan di sekitar pun ikut bergerak,” tambah Samuel.(sur)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |