Peternakan Ikan Lele di Desa Ciledug Dijual Eceren hingga Pemasok MBG

4 hours ago 5

Beranda Cikarang Peternakan Ikan Lele di Desa Ciledug Dijual Eceren hingga Pemasok MBG

PANEN IKAN LELE: Pekerja memilah ikan lele yang akan didistribusikan di Desa Ciledug, Setu, Rabu (5/11). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Ikan lele dikenal sebagai ikan yang ramah dikonsumsi, dari anak-anak hingga orang dewasa. Selain dipercaya dapat menurunkan berat badan, lele juga kaya protein dan omega-3. Di sisi lain, dari perspektif dapur, ikan lele tergolong ekonomis dan tidak menguras kantong.

Di Desa Ciledug, Kecamatan Setu, peternakan ikan lele yang dibiayai melalui Anggaran Dana Desa (ADD) dalam program ketahanan pangan terus berkembang. Sebanyak 70 kolam tersusun rapi di atas lahan seluas 2.000 meter persegi. Dalam satu bulan, peternakan ini mampu memanen ikan lele jenis Mutiara hingga satu ton.

Kepala Desa Ciledug, Iing Solihin, menjelaskan bahwa peternakan lele ini telah berdiri sejak lima tahun lalu dan dikelola langsung oleh masyarakat, dengan mempekerjakan tujuh warga sekitar.

Awalnya, produksi lele hanya mencapai tiga sampai empat kwintal per bulan. Namun, setelah lima tahun berjalan, kini panen mampu mencapai delapan ton dalam sebulan.

“Alhamdulillah untuk tahun ini satu bulan mencapai satu ton sampai 1,5 ton. Oktober kemarin, kita sampai delapan ton,” ucap Iing, Rabu (5/11).

Hasil panen lele ini tidak hanya dijual eceran kepada pedagang, tetapi juga didistribusikan ke berbagai tengkulak langganan di wilayah Kabupaten Bekasi, seperti Serangbaru, Babelan, dan Tambun.

Selain itu, menjadi pemasok bahan baku program makan bergizi gratis (MBG) di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Desa Ciledug dan Cilincing, Jakarta Utara.

“Alhamdulillah baru empat SPPG dan tentunya ke depan kita berharap lebih banyak lagi. SPPG kemarin kita mengirim empat kuintal,” katanya.

Meski pengiriman ke SPPG tidak setiap hari, kehadiran program pemerintah pusat ini membantu peternakan lele sebagai bentuk kolaborasi program, sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.

“Tentunya dengan adanya pendistribusian yang lebih banyak kita bisa merangkul daripada penduduk masyarakat Desa Ciledug,” ujarnya.
Lele jenis Mutiara dijual dengan harga Rp20 ribu–Rp 21 ribu per kilogram atau Rp 2 juta untuk 1 kwintal. Meski skala peternakan tidak sebesar peternakan lele pada umumnya, keberadaan usaha ini telah memberikan manfaat nyata, baik dari sisi ekonomi maupun lapangan kerja.

“Alhamdulillah kita bisa memperkerjakan tujuh orang masyarakat desa Ciledug yang tadinya pengangguran, tandas Iing. (ris)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |