Pemkab Bekasi Berencana Ajukan Bantuan APBN untuk Revitalisasi Pasar Cikarang

4 hours ago 6

Beranda Cikarang Pemkab Bekasi Berencana Ajukan Bantuan APBN untuk Revitalisasi Pasar Cikarang

HANGUS TERBAKAR: Warga berada di lapak pedagang Pasar Cikarang yang hangus terbakar, Selasa (4/11). FOTO: ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi berencana mengajukan bantuan dana dari anggaran pendapatan belanja nasional (APBN) kepada pemerintah pusat untuk merevitalisasi Pasar Baru Cikarang. Langkah ini diambil di tengah kondisi keuangan daerah yang terbatas, menyusul terjadinya kebakaran yang melanda pasar tersebut pada Selasa (4/11) pagi.

Peristiwa kebakaran itu menghanguskan sedikitnya 45 lapak pedagang kaki lima dan lima kios di lantai atas. Tidak ada korban jiwa, namun kerugian material diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi, Gatot Purnomo, mengatakan pihaknya telah menyiapkan tiga alternatif sumber pendanaan untuk revitalisasi pasar tersebut.

“Kebijakan terhadap rencana revitalisasi ada beberapa alternatif. Arahan pimpinan untuk sementara mencoba mengajukan melalui APBN dan opsi kedua adalah kerja sama BGS dengan pihak ketiga,” jelas Gatot, Rabu (5/11).

Menurutnya, penggunaan APBD masih terkendala kemampuan keuangan daerah, sehingga Pemkab Bekasi lebih memprioritaskan upaya mendapatkan dukungan pendanaan dari pemerintah pusat.

“Untuk sementara, kebijakan yang diambil adalah berupaya mendapatkan dana bantuan dari pusat melalui APBN. Saat ini kami sedang menyiapkan dokumen pendukung, salah satunya Detail Engineering Design (DED),” ujarnya.

Gatot menargetkan proses pengajuan bantuan APBN dapat dimaksimalkan pada tahun anggaran 2026. Namun jika dalam jangka waktu tersebut pendanaan belum juga terealisasi, pemerintah daerah akan mempertimbangkan opsi kerja sama dengan sistem Build Operate Transfer (BOT).

“Andai kata dalam satu tahun ini jawabannya masih ada keterbatasan dari keuangan negara, kemungkinan besar kita akan berpikir untuk BOT. Itu jalan terakhir,” ujarnya.

Sementara untuk penanganan jangka pendek pascakebakaran, Pemkab Bekasi telah menyiapkan lokasi relokasi sementara bagi para pedagang yang terdampak.

“Beberapa bulan lalu kami sudah rapat membahas solusi bagi pedagang, terutama yang berjualan di jalan-jalan sekitar SGC, untuk mengurai kemacetan dan menata kembali,” ungkapnya.

Dari hasil rapat koordinasi tersebut, disepakati bahwa pedagang akan direlokasi ke halaman depan Pasar Cikarang. Persiapan lokasi disebut hampir rampung dan segera bisa digunakan.

“Dalam waktu dekat pedagang akan dipindahkan ke situ, dan persiapannya sudah hampir selesai,” pungkas Gatot.

Di sisi lain, petugas Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pasar Wilayah IV Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi tengah menata ulang area Pasar Baru Cikarang pascakebakaran.

Kepala UPTD Pasar Wilayah IV, Hasyim Adnan, menyatakan total ada 45 lapak pedagang kaki lima yang terdampak serta lima kios di lantai atas yang ikut terbakar. Kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

Pihaknya saat ini menghentikan sementara aktivitas pencarian barang sisa kebakaran untuk memprioritaskan penataan ulang lokasi.

“Sementara ini kami hentikan dulu aktivitas di lokasi untuk memastikan kondisi sudah aman. Setelah steril, baru kami bersihkan puing-puingnya,” tuturnya.

Ke depan, UPTD Pasar akan melakukan penataan ulang lapak pedagang agar tidak menempel pada gedung utama pasar.(and)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |