Simulasi Gempa di Apartemen Bekasi, Warga Diajak Siap Hadapi Bencana

2 days ago 18

Beranda Berita Utama Simulasi Gempa di Apartemen Bekasi, Warga Diajak Siap Hadapi Bencana

SIMULASI: Forum Komunikasi Rumah Susun Wilayah Jawa Barat bersama BPBD Kota Bekasi saat menggelar pelatihan mitigasi di Apartemen Grand Center Point Bekasi Selatan, Jumat (12/9). FOTO: ISTIMEWA

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Gempa 4,9 magnitudo yang mengguncang Kabupaten Bekasi pada 20 Agustus lalu menjadi alarm serius bagi warga Kota Bekasi. Hunian vertikal seperti apartemen, rumah susun, dan pusat perbelanjaan dinilai berisiko tinggi saat terjadi bencana, sehingga mitigasi dan kesiapsiagaan mesti diperkuat.

Edukasi serta simulasi tanggap bencana kini mulai menyasar penghuni apartemen. Jumat (12/9), Forum Komunikasi Rumah Susun Wilayah Jawa Barat bersama BPBD Kota Bekasi menggelar pelatihan mitigasi di Apartemen Grand Center Point, Bekasi Selatan.

“Gedung di atas lima lantai punya risiko besar saat bencana, karena itu penghuni dan pengelola harus benar-benar siap,” ujar Koordinator Forum Komunikasi Rumah Susun Jawa Barat, Aji Ali Sabana.

Menurutnya, simulasi dan edukasi ini penting agar pengelola mampu menjaga keamanan warga dan meminimalisir korban. Grand Center Point dipilih sebagai percontohan sebelum program serupa diperluas ke rusun dan apartemen lain di Kota Bekasi.

Ketua P3SRS Grand Center Point, Ardi, mengakui simulasi ini memberi pengalaman baru bagi penghuni. Saat gempa Agustus lalu, katanya, warga panik karena tidak ada arahan. “Berdasarkan pengalaman kemarin, kita belajar agar lebih siap menghadapi kondisi bencana,” ujarnya.

Apartemen Grand Center Point sendiri terdiri dari 1.150 unit dengan ketinggian 18 lantai. Untungnya, gempa bulan lalu tidak menimbulkan kerusakan pada bangunan.

Staff Pengendalian Operasional BPBD Kota Bekasi, Aditya, menegaskan kesiapan penghuni dan pengelola gedung tinggi sangat penting. Struktur bangunan tahan gempa menjadi modal awal, namun edukasi dan pembentukan Satgas bencana di tiap hunian vertikal tetap dibutuhkan.

“Bekasi memang bukan episentrum, tapi beberapa kali merasakan dampaknya. Karena itu warga harus tahu langkah yang tepat, tetap tenang, tidak panik, dan selalu menyiapkan tas siaga bencana,” ujarnya.

BPBD mencatat, sejauh ini edukasi dan simulasi bencana di Bekasi sudah menyasar sekolah hingga masyarakat umum. Kini, program diperluas ke hunian vertikal yang dihuni ribuan warga.(sur)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |