Dari Nilai ke Cuan: Modal Ide, Nekat, & Socmed ala Gen Z di Balik Brand Munchies

3 weeks ago 20

Beranda Bisnis Dari Nilai ke Cuan: Modal Ide, Nekat, & Socmed ala Gen Z di Balik Brand Munchies

Mohammad Hafizh Efridas dalam acara program Join Talks pada Senin (11/8) yang dipandu oleh Layla Dewi Utami, Indibiz Solution Expert. FOTO: ISTIMEWA

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Berawal dari tugas kuliah mata kuliah Kewirausahaan, Mohammad Hafizh Efridas tidak menyangka ide sederhananya akan berkembang menjadi bisnis yang menjanjikan. Lewat brand Cookies Munchies, Hafizh membuktikan bahwa semangat kewirausahaan di kalangan Gen Z bisa dimulai dari hal kecil namun dijalani dengan serius.

Dalam program Join Talks pada Senin (11/8) yang dipandu oleh Layla Dewi Utami, Indibiz Solution Expert, Hafizh membagikan kisahnya merintis bisnis cookies sejak masa kuliah.

Ia bersama teman-temannya kala itu ditugaskan menjual sebuah produk sebagai bagian dari nilai tugas akhir. Mereka memilih menjual soft cookies karena dinilai belum banyak pesaing di lingkungan kampus.

“Awalnya bener-bener cuma tugas kuliah. Habis diskusi, kita pilih cookies karena pasarnya belum ramai. Ternyata penjualannya lumayan, jadi keterusan,” ujar Hafizh.

Setelah tugas selesai, sebagian besar anggota tim memutuskan untuk tidak melanjutkan. Namun Hafizh dan satu rekannya tetap melanjutkan usaha tersebut. Mereka menyempurnakan resep, mengganti logo, dan membangun ulang identitas brand Munchies di media sosial.

Tak hanya itu, tantangan mulai muncul saat beberapa mahasiswa lain juga mulai menjual produk serupa. Hafizh mengaku sempat merasa terintimidasi, namun ia justru menjadikan kompetisi itu sebagai pemacu untuk terus berinovasi.

“Kita sempet insecure, tapi akhirnya kita lihat itu sebagai sinyal buat lebih kreatif. Mulai dari rasa, packaging, sampai promosi kita ulik lagi,” jelasnya.

Kini, Munchies tak hanya dijual di satu kantin, tapi sudah tersebar di beberapa fakultas di kampus. Hafizh juga mengungkapkan rencananya untuk membawa Munchies ke pasar yang lebih luas, termasuk lewat penjualan online dan membuka outlet fisik kecil.

Melihat tren logistik yang semakin berkembang, Layla Dewi Utami turut menyarankan agar pelaku UMKM seperti Hafizh mulai memanfaatkan layanan pengiriman instan dan solusi digital untuk mempercepat pertumbuhan bisnis.

“Sekarang sudah banyak pengiriman satu hari sampai. Jualan online bisa jadi peluang besar kalau dibarengi strategi digital yang tepat,” ujar Layla.

Kisah Hafizh menjadi bukti bahwa Gen Z tak hanya kreatif, tapi juga mampu membangun usaha nyata dari ide yang sederhana. Melalui pendampingan dan akses digital yang mendukung, pelaku usaha muda seperti Hafizh berpotensi untuk terus berkembang dan bersaing di pasar yang lebih luas.

Dengan semangat pantang menyerah dan kemauan untuk terus berinovasi, Mohammad Hafizh Efridas membuktikan bahwa ide sederhana dari ruang kelas bisa tumbuh menjadi bisnis yang nyata.

Munchies bukan hanya cerita sukses seorang mahasiswa, tapi juga gambaran semangat kewirausahaan Gen Z yang adaptif, kreatif, dan siap bersaing di era digital. (*)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |