Tingkat Pengangguran Terbuka di Kota Bekasi Masih Tinggi, DPRD Dorong Bursa Kerja Digital

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kota Bekasi masih menjadi pekerjaan rumah besar. Per Agustus 2024, angkanya tercatat 7,82 persen atau 104.170 jiwa, mayoritas lulusan SMA dan SMK.

DPRD menargetkan setahun ke depan angka ini turun di bawah 6 persen, salah satunya dengan mendorong lahirnya bursa kerja digital yang memudahkan pencari kerja mengakses informasi lowongan secara cepat.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Bekasi, Wildan Fathurrahman, menilai perangkat daerah yang membidangi ketenagakerjaan harus beradaptasi dengan kebutuhan dunia usaha dan industri, termasuk perkembangan teknologi.

BACA JUGA: Pemkot Bekasi Ajukan KUA-PPAS 2025, Belanja Daerah Naik Rp560 Miliar

“Gen Z dan milenial mencari informasi kerja lewat HP, bukan lagi keliling mencari tempelan lowongan. Ini kebutuhan zaman, bukan soal gaya-gayaan,” ujarnya, Kamis (14/8).

Wildan menegaskan program pengurangan pengangguran harus disusun berbasis riset dan permintaan industri. Ia mengkritisi rancangan kerja Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) dalam pembahasan Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) 2026 yang dinilainya masih bersifat rutinitas dan kurang fokus pada kebutuhan riil dunia kerja.

Menurutnya, kolaborasi dengan dunia industri menjadi kunci, mulai dari penyusunan pelatihan berbasis permintaan pasar, penguatan Balai Latihan Kerja (BLK) sebagai pencetak talenta, hingga mendorong UMKM dan wirausaha muda. “Harus ada konsentrasi dan fokus, bukan hanya formalitas,” tegasnya.

Ia juga mendorong adanya Peraturan Daerah yang memprioritaskan penyerapan tenaga kerja lokal. “Kami di Komisi IV siap mendukung bila ada kebutuhan anggaran untuk mewujudkan platform bursa kerja digital yang terkoneksi dengan jaringan industri dan perusahaan di Kota Bekasi,” tandasnya.(sur)