Siswa Dirundung Temannya di SMK Ananda Mitra Industri, Keluarga Korban Lapor Polisi

1 month ago 37

Beranda Cikarang Siswa Dirundung Temannya di SMK Ananda Mitra Industri, Keluarga Korban Lapor Polisi

R, korban perundungan oleh teman sekelasnya. FOTO: ISTIMEWA

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Aksi perundungan kembali terjadi di lingkungan sekolah. Kali ini, menimpa seorang siswa berinisial R (16) di SMK Ananda Mitra Industri Deltamas Cikarang Pusat Kabupaten Bekasi.

R menjadi korban kekerasan oleh teman sekelasnya, S (16), yang mengakibatkan luka serius hingga harus dirawat intensif di rumah sakit. Peristiwa kekerasan yang terekam kamera pengawas itu terjadi saat jam pelajaran berlangsung pada 13 Juni lalu. Meski telah dilakukan mediasi antara kedua keluarga, kasus ini akhirnya dilaporkan oleh keluarga korban ke Polres Metro Bekasi dengan nomor laporan: STTLP/B/2585/VII/2025/Polres Metro Bekasi/Polda Metro Jaya.

Kuasa hukum korban, Donny Manurung, menyatakan laporan polisi diajukan pada 6 Juli 2025 setelah mediasi tidak menghasilkan kesepakatan. Ia menjelaskan, kliennya mengalami luka dalam cukup serius, yaitu trauma ginjal kiri dan gangguan psikis, yang memaksanya pindah sekolah.

“Korban dirawat karena mengalami post trauma ginjal kiri yang menyebabkan hematuria. Ini cukup fatal,” kata Donny, Sabtu (26/7).

Donny menjelaskan, kekerasan bermula saat terduga pelaku S menoyor kepala korban R dengan buku. Korban R yang tidak terima berusaha menepis tangan, namun hal itu justru memicu terduga pelaku S memukul dada dan menendang perut korban dengan lututnya.

“Pertama itu memukul menggunakan buku kepala korban, kalau bahasanya ditoyor. Begitu kepala ditoyor, korban tidak suka dan tangannya menghalau. Langsung dadanya dipukul sekali, baru terakhir kaki kanan dari pelaku, lutut kan, itu menendang bagian perut korban,” paparnya.

Korban baru menceritakan kejadian tersebut kepada ibunya tiga hari kemudian. Ia mengeluhkan sakit di perut kiri dan urin berwarna kecoklatan. Setelah dibawa ke rumah sakit pada 16 Juni, korban sempat menjalani rawat jalan.

Namun karena kondisinya tidak membaik, ia akhirnya dirawat inap mulai 20 Juni. Donny menegaskan bahwa kekerasan tersebut bukan kali pertama terjadi. Kliennya mengaku sudah beberapa kali menjadi korban perundungan dari terduga pelaku yang sama. Karena itu, keluarga memilih menempuh jalur hukum.

“Makanya kita ambil tindakan hukum, kita laporkan ini ke Polres dan kita lanjutkan ini ke proses hukum. Ternyata pada saat diperiksa, klien kami mengatakan bahwa tindakan bullying ini bukan sekali terjadi, ada beberapa kali begitu,” ujarnya.

Selain laporan ke polisi, pihak keluarga juga telah melaporkan kasus ini ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Keluarga berharap ada keadilan bagi korban dan proses hukum terhadap terduga pelaku dapat berjalan. (*)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |