Beranda Bisnis Fasilitasi Transformasi Industri Ekspor, Bea Cukai Bekasi Dampingi Perusahaan Manufaktur Komponen Otomotif Menuju Kawasan Berikat
FOTO BERSAMA: Jajaran Bea Cukai Bekasi dan PT Nihon Plast Indonesia foto bersama saat kegiatan asistensi. FOTO: ISTIMEWA
RADARBEKASI.ID, BEKASI – Bea Cukai Bekasi melalui Agen Fasilitas Kepabeanan melaksanakan kegiatan asistensi dan pendampingan kepada salah satu perusahaan industri suku cadang dan aksesori kendaraan bermotor roda empat atau lebih, PT Nihon Plast Indonesia, pada Selasa, 4 November 2025.
Perusahaan yang didirikan di Indonesia sejak 21 Agustus 1991 ini memproduksi berbagai komponen otomotif, antara lain steering wheel, interior plastic parts, exterior plastic parts, serta bag for air bag curtain.
PT Nihon Plast Indonesia merupakan perusahaan penerima fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) Pembebasan di wilayah pengawasan Bea Cukai Bekasi sejak tahun 2012. Kini, perusahaan tersebut tengah mempersiapkan langkah strategis untuk berubah status menjadi penerima fasilitas Kawasan Berikat (KB).
Dalam kesempatan tersebut, Mochizuki Kazuki, Presiden Direktur PT Nihon Plast Indonesia, menyampaikan komitmen perusahaan dalam meningkatkan daya saing ekspor.
“Saat ini, sekitar 90 persen dari total produksi kami telah diekspor ke berbagai negara. Dengan bertransformasi menjadi perusahaan penerima fasilitas Kawasan Berikat, kami berharap dapat memperkuat efisiensi rantai pasok serta memperluas peluang ekspor ke pasar global,” ujar Kazuki.
Sementara itu, Undani, Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Bekasi, menjelaskan bahwa asistensi ini merupakan bagian dari peran Bea Cukai sebagai revenue collector, community protector, dan trade facilitator, khususnya dalam mendukung pelaku industri berorientasi ekspor.
“Bea Cukai Bekasi melalui Agen Fasilitas Kepabeanan senantiasa hadir memberikan coaching, pembinaan, serta pendampingan kepada perusahaan penerima fasilitas KITE yang akan bertransformasi menuju Kawasan Berikat. Harapannya, langkah ini memberikan multiplier effect terhadap pertumbuhan ekonomi dan ekspor nasional,” jelas Undani.
Lebih lanjut, Rita Monica, Pelaksana pada Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi, turut memaparkan mengenai persyaratan dan kewajiban Kawasan Berikat, termasuk proses perubahan status dari KITE ke Kawasan Berikat, serta pentingnya pemberdayaan sistem IT Inventory dan CCTV sebagai bagian dari pengawasan berbasis teknologi.
“Transformasi fasilitas ini tidak hanya soal pemenuhan regulasi, tetapi juga upaya membangun sistem pengawasan yang transparan, akuntabel, dan berstandar internasional melalui penerapan IT Inventory dan CCTV yang andal,” tutur Rita.
Dalam kegiatan asistensi ini, tim Agen Fasilitas Kepabeanan Bea Cukai Bekasi juga meninjau langsung lokasi pabrik dan area hangar yang akan dijadikan sebagai Kawasan Berikat, memastikan kesesuaiannya dengan kriteria teknis dan tata letak yang dipersyaratkan.
Langkah pendampingan ini diharapkan menjadi pijakan awal bagi PT Nihon Plast Indonesia dalam memperkuat posisi sebagai pelaku industri otomotif berorientasi ekspor yang berdaya saing global, serta mencerminkan komitmen Bea Cukai Bekasi dalam memberikan layanan dan fasilitas terbaik bagi dunia usaha.(*)

2 hours ago
4

















































