
RADARBEKASI,ID, BEKASI – Tumpukan sampah kembali ditemukan di Kali Kapuk, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansatria. Sampah kayu, plastik, hingga styrofoam mengendap dan menyumbat aliran air, memicu kekhawatiran warga terhadap potensi banjir dan penyakit.
Menurut warga sekitar, sampah-sampah tersebut terbawa arus saat debit air meningkat dan tersangkut di bawah jembatan. Akibatnya, aliran kali terganggu dan menyebabkan banjir hingga setinggi lutut orang dewasa.
“Sudah beberapa kali dibersihkan, awalnya pakai beko, lalu pakai tim katak. Tapi sampah datang lagi,” kata David (48), warga setempat, Rabu (23/7).
BACA JUGA: Truk Sampah Terguling di Flyover Cut Meutia Tutupi Ruas Jalan
David menambahkan, selain banjir, tumpukan sampah menyebabkan bau tidak sedap, munculnya nyamuk, hingga gatal-gatal pada warga sekitar. Kondisi ini membuat warga resah dan berharap ada penanganan serius dari pemerintah.
Menanggapi kondisi tersebut, Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi bersama UPTD Dinas Lingkungan Hidup Kecamatan Medansatria telah menurunkan tim pematusan untuk mengangkat tumpukan sampah, Kamis (24/7).
Camat Medansatria, Widy Tiawarman, menjelaskan bahwa Pemerintah Kota Bekasi tengah melakukan normalisasi Kali Kapuk sebagai langkah jangka panjang mencegah banjir. Pekerjaan dilakukan sejak Selasa (22/7) menggunakan alat berat.
BACA JUGA: Kota Bekasi Darurat Sampah, Pemkot Siapkan Solusi PSEL
“Normalisasi Kali Kapuk akan dilakukan menyeluruh, hingga ke perbatasan Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi,” ujarnya.
Selain pembersihan, Pemkot juga akan menelusuri sumber sampah dan menertibkan bangunan liar (Bangli) maupun pedagang kaki lima (PKL) yang berada di sisi kali.
“Penelusuran sampah akan dikombinasikan dengan penertiban Bangli dan PKL agar sampah tidak terus-menerus menumpuk di kali,” tambahnya.(sur)