Profil Jenderal TNI AU Marsma Fajar Adriyanto yang Gugur saat Terbang Latih

1 month ago 30

Beranda Kecelakaan Profil Jenderal TNI AU Marsma Fajar Adriyanto yang Gugur saat Terbang Latih

Asisten Potensi Dirgantara Kepala Staf Komando Operasi Udara Nasional TNI AU Marsekal Pertama TNI Fajar Adriyanto sedang memberi paparan dalam acara bertajuk, “Morotai and Beyond”, yang digelar di Jakarta, Jumat (13/9/2024). Foto: ANTARA.

RADARBEKASI.ID, BOGOR – Kabar duka datang dari langit Indonesia, usai sebuah pesawat latih jatuh di wilayah Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (3/8/2025).

Pesawat latih tersebut menewaskan Marsekal Pertama (Marsma) TNI Angkatan Udara (AU) Fajar Adriyanto di lokasi kejadian. Marsma Fajar dikabarkan gugur saat mengikuti latihan terbang menggunakan pesawat latih jenis Quicksilver GT500.

Pesawat itu diketahui milik Federasi Aero Sport Indonesia (FASI), dan dalam latihan tersebut, Fajar dikabarkan, bersama seorang pilot sipil yang juga meninggal di tempat.

BACA JUGA: Pesawat Latih TNI AU Jatuh di Bogor

Profil Almarhum Marsekal Pertama (Marsma) TNI Angkatan Udara Fajar Adriyanto

Nama Fajar Adriyanto bukanlah sosok asing di tubuh TNI AU. Selama aktif berdinas, ia kerap muncul mewakili institusi sebagai Kepala Dinas Penerangan TNI AU. Di luar itu, ia dikenal luas sebagai perwira yang berpengalaman di dunia penerbangan militer.

Kariernya dimulai saat lulus dari Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 1992. Fajar merupakan mantan penerbang pesawat tempur F-16 yang disegani, dan pernah menempati sejumlah jabatan strategis.

Di antaranya adalah Komandan Skuadron 3 Lanud Iswahyudi (2007–2019), Komandan Lanud Manuhua (2017–2019), Kadispenau (2019–2020), Kepala Dinas Potensi Dirgantara (2020–2023), hingga Aspotdirga Kaskoopsudnas (2023–2024).

Dilansir dari JPNN, sebelum berpulang jabatan terakhir yang diembannya adalah Kapoksahli Kodiklatau.

Dalam catatan sejarah TNI AU, Fajar pernah terlibat dalam manuver dog fight bersama KSAU saat itu, Marsekal TNI Mohammad Tonny Harjono, menghadapi pesawat tempur Amerika Serikat yang melanggar wilayah udara Indonesia.

Insiden itu terjadi pada 2003, ketika pesawat F/A-18 Hornet milik AU Amerika Serikat memasuki zona udara nasional. TNI AU yang mengerahkan armada F-16 segera melakukan pencegatan, dan sempat terjadi aksi kejar di udara sebelum pesawat asing tersebut mundur dari langit Indonesia.

Lebih jauh, jenazah Marsma Fajar akan diterbangkan dari Lanud Halim Perdanakusuma menuju tanah kelahirannya di Probolinggo untuk dimakamkan. Sebelum diberangkatkan, jenazah sempat disemayamkan terlebih dahulu di rumah duka di kawasan Jakarta Selatan, Minggu sore. (cr1)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |