Beranda Metropolis Polemik Video Viral Sri Mulyani, PGRI Ogah Guru Disebut Beban Negara

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Bekasi, Supyanto, angkat bicara terkait potongan video di media sosial soal Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut profesi guru disebut sebagai beban negara. Menurut Supyanto, guru sejatinya bukan beban negara, melainkan sosok yang sangat dibutuhkan untuk membentuk sebuah karakter bangsa.
Supyanto mencontohkan dengan negara Jepang, saat kaisar Hirohito pasca perang dunia kedua setelah pengeboman Hiroshima dan Nagasaki yang lebih terlebih dahulu menanyakan keberadaan guru yang tersisa, karena peran pentingnya dalam membentuk generasi masa depan.
“Ya, sebetulnya guru bukan beban negara, tapi guru adalah orang yang diperlukan oleh negara sebagaimana Jepang, di akhir perang dunia kedua yang ditanyakan adalah guru. Karena guru adalah peran penting untuk menciptakan generasi ke depan,” ujar Supyan saat dihubungi radarbekasi.id pada Selasa (19/8/2025).
BACA JUGA: Viral Sri Mulyani Sebut Guru Beban Negara, Kemenkeu Bela Begini
“Makanya kalau di Jepang sangat menghargai guru. Kenapa? Karena sadar apapun profesinya, kalau ada guru insya Allah bisa tercipta inovasi dan peradaban yang lebih baik,” sambungnya.
Ia menjelaskan bahwa profesi guru ialah insan cendekia yang memiliki tugas mulia untuk mencerdaskan sebuah generasi, dan membentuk akhlak, agar berkarakter mulia, serta mendidik mereka menjadi pribadi yang bermanfaat bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Jadi guru itu sebenarnya adalah insan cendikiawan yang bertugas mencerdaskan, membentuk ahlak-ahlak anak menjadi mulia, menjadikan anak-anak yang insan, paripurna,” jelasnya.
Menurutnya, sekecil apapun usaha seorang guru akan selalu membawa manfaat, sebab setiap tindakan yang dilakukan guru ditujukan untuk melahirkan generasi yang lebih baik dibandingkan generasi sebelumnya.
“Sekecil apapun upaya guru insya Allah bisa bermanfaat, dan apa yang dilakukan guru tentunya ini untuk menciptakan generasi berikutnya yang lebih baik, daripada generasi sebelumnya,” ucapnya.
Terpisah hal senada juga disampaikan oleh Ketua Badan Khusus Komunikasi dan Digitalisasi PGRI Wijaya. Ia mengatakan bahwa profesi guru bukanlah sekadar pekerjaan, namun panggilan pengabdian yang menopang masa depan bangsa.
”Karena itu, dukungan penuh dari negara menjadi keharusan, bukan pilihan apalagi merendahkan dan menyakiti para guru,” tutur Wijaya.
Di sisi lain, mencuatnya kabar ini bermula saat Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menghadiri Konvensi Sains-Teknologi 2025 di Bandung pada Selasa (7/8/2025).
Dalam forum tersebut, ia membahas terkait kondisi anggaran pendidikan, khususnya pendapatan guru dan dosen.
Namun merespons hal ini, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melalui Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi, Deni Surjantoro membantah hal tersebut.
Menurutnya video tersebut adalah hoaks dan hasil deepfake, serta potongan tidak utuh dari pidato asli Sri Mulyani di forum tersebut.
“Potongan video yang menampilkan seolah-olah Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan guru adalah beban negara itu hoaks,” ujar Deni kepada wartawan, Selasa (19/8/2025).
“Faktanya, Menteri Keuangan tidak pernah menyatakan bahwa guru adalah beban negara,” tuturnya. (cr1)