Beranda Metropolis Penemuan Jasad Bayi Gegerkan Warga Harapan Baru Regency Bekasi Barat

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Warga Harapan Baru Regency, Bekasi Barat, Kota Bekasi, digegerkan oleh penemuan jasad bayi perempuan dalam kondisi mengenaskan.
Bayi tersebut ditemukan sudah tak bernyawa dan terbungkus plastik hitam di saluran air yang berada di samping folder air kawasan permukiman tersebut, pada Sabtu (9/8) sore.
Penemuan mengejutkan ini bermula ketika seorang warga yang biasa diminta membantu membersihkan lingkungan sekitar menemukan bungkusan mencurigakan. Saat dibuka, ternyata berisi jasad seorang bayi.
BACA JUGA: Warga Temukan Bayi di Duren Jaya Bekasi Timur
“Dia orang yang sering diminta warga untuk bersih-bersih di sekitar situ. Saat sedang membersihkan, dia melihat ada bungkusan mencurigakan. Setelah dicek, ternyata isinya bayi,” kata Kapolsek Bekasi Barat, AKP Wahyudi, Senin (11/8).
Pihak kepolisian yang menerima laporan langsung menuju lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Dari hasil pemeriksaan awal, bayi perempuan tersebut diduga baru saja dilahirkan sebelum akhirnya dibuang.
Wahyudi menyebutkan bahwa pihaknya masih terus mendalami kasus ini. Tim dari Polsek bersama dengan Unit Reskrim sudah terjun ke lapangan untuk mencari informasi yang dapat mengarah pada pelaku.
“Kami dari Polsek bersama dengan Kanit Reskrim dan jajaran masih terus mendalami kasus ini. Kita juga sudah turun ke lapangan, bertemu langsung dengan para RT dan RW,” ujar Wahyudi.
Pihaknya telah meminta bantuan dari perangkat lingkungan, khususnya ketua RT dan RW, untuk menghimpun informasi dari warga. Dugaan sementara mengarah pada tindakan pembuangan bayi oleh orang tuanya sendiri.
“Kami sudah minta Pak RT dan Pak RW untuk membantu mengumpulkan informasi dari warga. Tapi memang, sering kali RT satu harus tanya lagi ke RT yang lain. Sampai sekarang belum ada warga yang secara jelas menyampaikan informasi soal ini,” tuturnya.
Salah satu pendekatan yang dilakukan adalah dengan menanyakan apakah ada warga yang sebelumnya terlihat hamil namun kini tidak lagi. Hal ini dianggap dapat menjadi petunjuk awal dalam pelacakan pelaku.
“Kita juga meminta bantuan RT/RW untuk menanyakan ke warga, apakah ada yang hamil dan sekarang tiba-tiba perutnya sudah kempis. Itu bisa jadi petunjuk awal,” tambah Wahyudi.
Sayangnya, proses penyelidikan mengalami kendala teknis. Dua unit CCTV yang berada di sekitar lokasi penemuan bayi diketahui tidak aktif saat kejadian.
“Ada dua unit CCTV, tapi keduanya mati. Kalaupun hidup, itu pun tidak mengarah ke TKP karena posisinya lebih ke arah perumahan, bukan ke jalan. Bahkan ada CCTV yang menurut saya hanya untuk formalitas, karena tidak benar-benar berfungsi,” ungkap Wahyudi.
Kondisi ini membuat polisi kesulitan mendapatkan rekaman atau bukti visual yang bisa mengidentifikasi pelaku atau waktu pasti pembuangan bayi.
Meski belum bisa dipastikan siapa pelakunya, polisi menduga kuat bahwa bayi tersebut dibuang oleh orang tuanya sendiri. Motif dan kronologi kejadian masih dalam penyelidikan lebih lanjut.
“Kemungkinan besar bayi dibuang oleh orang tuanya. Tapi motif dan detailnya masih kita dalami. Bisa saja karena panik atau buru-buru, makanya dibuang di situ. Kalau mau benar-benar hilang, bisa saja dibuang ke Kalimalang, tapi ini malah di saluran air terbuka,” ujar Wahyudi.
Ia menambahkan bahwa lokasi tempat bayi dibuang berada di jalur umum yang cukup ramai dilalui warga. Kawasan tersebut juga kerap dijadikan tempat pembuangan sampah, sehingga orang yang membuang sesuatu di sana tidak mudah dicurigai.
“Lokasinya berada di jalur besar, jalan umum yang cukup ramai. Warga tidak menaruh curiga saat seseorang membuang sesuatu di sana, karena tempat itu memang sering dipakai warga untuk membuang sampah,” katanya.
Untuk keperluan penyelidikan lebih lanjut, jasad bayi telah dibawa ke RSUD Kota Bekasi untuk dilakukan visum. Polisi juga terus mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi di sekitar lokasi.
Hingga kini, belum ada saksi yang mengarah pada pelaku. Polisi juga belum mengungkap apakah bayi dibuang dalam kondisi sudah meninggal atau meninggal setelah dibuang.
“Masyarakat yang mengetahui informasi terkait diimbau segera melapor ke pihak kepolisian,” pungkasnya (rez)