Pemulung Cuan dari Besi Sisa Bongkaran di Tambun Selatan

2 weeks ago 23

Beranda Cikarang Pemulung Cuan dari Besi Sisa Bongkaran di Tambun Selatan

BERBURU BESI: Firman berusaha mencabut besi yang menempel pada beton bangunan usai penertiban bangunan liar di Desa Sumberjaya Kecamatan Tambun Selatan, Kamis (1/5). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pembongkaran bangunan liar di Desa Sumberjaya Kecamatan Tambun Selatan membawa berkah tersendiri bagi para pemulung.

Sejak pagi, mereka sudah bersiaga di lokasi pembongkaran, membawa karung, palu godem, dan gunting baja. Mereka saling mengenal dan datang bersama ke titik-titik pembongkaran.

Firman (42), warga Tambun Selatan, sudah tiga hari mengais sisa-sisa besi dari reruntuhan bangunan. Biasanya ia memulung plastik bekas, namun kali ini ia lebih memilih berburu besi karena hasilnya lebih menjanjikan.

BACA JUGA: 284 Bangli di Tambun Selatan Dibongkar

“Pembongkaran ini bawa berkah alhamdulillah. Setiap hari dapet besi 50 kg, dijual Rp4 ribu per kg” kata Firman kepada Radar Bekasi di Desa Sumberjaya, Kamis (1/5).

Firman menggunakan sepeda motor modifikasi yang menggandeng gerobak untuk mengangkut hasil pungutannya. Dengan palu godem dan gunting baja, ia membongkar beton dan memotong besi agar muat ke dalam karung. Dari aktivitas ini, ia bisa membawa pulang sekitar Rp200 ribu per hari.

Selain Firman, ada juga Mardi (46), warga Jejalen di perbatasan Tambun Selatan dan Tambun Utara. Setiap hari ia menempuh perjalanan 15 menit dengan motor dan gerobaknya demi mengumpulkan besi.

BACA JUGA: Marak Bangli di Bantaran Sungai, Rieke Kritik Lemahnya Pengawasan PJT

“Daripada nganggur di rumah, mendingan ke sini nyari besi. Dari hasil ini ya lumayan, pokoknya kebeli beras buat di rumah,” katanya.

Sudah sepekan terakhir, Mardi berburu besi di sepanjang bantaran Kali Baru, dari Desa Tridayasakti hingga Sumberjaya. Harga jualnya sama, Rp4 ribu per kg.

“Sebelum ada beko (alat berat), saya borong besi dari bangunan yang masih utuh. Kalau sekarang udah ada beko begini, (pungut,red) sisa-sisa bongkaran jadi gratisan,” kata Mardi.

Jika memborong dari bangunan utuh, Mardi membeli seharga Rp40 ribu hingga Rp70 ribu, tergantung jumlah besinya. Ia tak bekerja sendiri, biasanya bersama satu atau dua rekannya.

“Kalau borong bangunan kesepakatan aja sama yg punya bangunan. Cuma lebih capek, harus bongkar sendiri mukulin pakai palu. Emang setimpal sama hasilnya,” tandas Mardi. (ris)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |