Satpol PP Kota Bekasi Telusuri Tempat Pengobatan Ilegal Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual di Pondokmelati

7 hours ago 4

Beranda Berita Utama Satpol PP Kota Bekasi Telusuri Tempat Pengobatan Ilegal Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual di Pondokmelati

Kasatpol PP Kota Bekasi Karto menjawab pertanyaan wartawan. FOTO: DOKUMEN RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bekasi akan menelusuri keberadaan praktik pengobatan alternatif ilegal menyusul mencuatnya dugaan pelecehan seksual terhadap sejumlah perempuan di wilayah Kelurahan Jatimurni Kecamatan Pondokmelati.

Kasus tersebut menyeret seorang terduga pelaku berinisial M yang menjalankan praktik pengobatan tanpa izin.

Kepala Satpol PP Kota Bekasi, Karto, memastikan bahwa tempat praktik yang dijalankan M tidak memiliki izin resmi. Karena itu, pihaknya langsung melakukan penyegelan.

BACA JUGA: Simak Pengakuan Para Korban Dugaan Pelecehan Seksual Modus Pengobatan Alternatif di Pondokmelati

“Saat ini memang tidak ada izinnya, makanya kita segel,” tegas Karto, Kamis (15/5).

Pihaknya kini berfokus melakukan pengumpulan informasi (pulinfo) terhadap tempat-tempat pengobatan alternatif serupa yang diduga tidak berizin di seluruh wilayah Kota Bekasi.

Ia juga mengimbau masyarakat agar proaktif melaporkan aktivitas mencurigakan di lingkungan masing-masing.

“Kita sedang kumpulkan informasi dulu, apakah ada tempat sejenis lainnya. Masyarakat juga bisa ikut aktif melapor,” ujarnya.

BACA JUGA: Korban Dugaan Pelecehan Seksual Modus Pengobatan Alternatif di Pondokmelati Diperkirakan Capai 15 Orang

Sementara itu, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bekasi saat ini tengah memberikan pendampingan kepada belasan korban perempuan yang berani mengungkap kasus dugaan pelecehan tersebut. Pendampingan dilakukan bersama psikolog klinis untuk memulihkan kondisi psikis korban.

“Kita lakukan pendampingan terhadap para korban dengan bantuan psikolog klinis,” ujar Kepala DP3A Kota Bekasi, Satia Sriwijayanti.

Menurutnya, para korban kemungkinan mengalami trauma dan kehilangan rasa percaya diri atas peristiwa yang mereka alami. Namun, keberanian mereka dalam berbicara menjadi kunci penting dalam pengungkapan kasus ini.

BACA JUGA: Pemkot Bekasi Tutup Tempat Pengobatan Alternatif di Pondokmelati Usai Warga Lapor Alami Pelecehan Seksual

“Kita sangat mengapresiasi keberanian mereka untuk speak up. Itu sangat membantu agar tidak ada lagi korban lainnya. Mereka adalah perempuan hebat yang telah memutus rantai kekerasan ini,” tambah Satia.

Ia juga mengimbau masyarakat, khususnya perempuan, untuk memahami batasan-batasan dalam penanganan medis dan mengenali indikasi pelecehan seksual. Dalam kondisi sakit, masyarakat diminta memanfaatkan fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) resmi guna menghindari risiko serupa.(sur)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |