RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi terus melakukan langkah-langkah penanganan bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah, termasuk di Kampung Tambun Inpres Desa Buni Bakti Kecamatan Babelan.
Dalam peninjauan langsung pada Senin (10/3) yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi, Dedy Supriyadi, ini guna memantau kondisi terkini serta memastikan penanganan berjalan efektif.
Dari hasil pemantauan, Dedy Supriadi menyampaikan Pemerintah Kabupaten Bekasi kini fokus pada pemulihan pascabanjir dengan melibatkan berbagai dinas terkait.
“Kami meninjau langsung pascabanjir yang melanda, ada beberapa yang masih tergenang namun tidak henti kami berikan bantuan. Beberapa dinas pun turut serta melakukan upaya langkah konkretnya dalam membantu masyarakat,” ucapnya.
BACA JUGA: Pemkab Bekasi Bakal Bangun Tiga Sekolah Baru dengan Anggaran Rp15 Miliar
Pihaknya menjelaskan bahwa Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi (SDABMBK) akan segera memulai perbaikan tanggul-tanggul yang jebol serta melakukan normalisasi kali, Dinas Lingkungan Hidup akan mengintensifkan pemungutan sampah di area terdampak, serta Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan akan membantu perbaikan infrastruktur di wilayah perumahan terdampak.
Selain itu, Dinas Pemadam Kebakaran akan melakukan penyemprotan fasilitas umum, sekolah, serta akses jalan utama, sedangkan PMI dan relawan turut serta dalam distribusi bantuan logistik serta layanan kesehatan bagi warga terdampak.
“Banyak dinas yang sudah kami libatkan untuk mengerahkan segala upayanya, agar kondisi ini berangsur pulih dan masyarakat bisa segera melakukan aktivitasnya kembali,” ujarnya.
TINJAU: Sekda Dedy Supriyadi meninjau rumah warga yang terdampak banjir di Kampung Tambun Inpres Desa Buni Bakti Kecamatan Babelan, Senin (10/3). FOTO: DOKPIM PEMKAB BEKASI
Dalam upaya ini, BNPB, TNI, Polri, Brimob, Koramil, Polsek, serta relawan turut memberikan bantuan di berbagai titik, khususnya di Tambun Utara yang menjadi salah satu wilayah terdampak cukup parah. Sinergi ini menjadi kunci dalam memastikan bantuan dan evakuasi berjalan maksimal.
Pemerintah Kabupaten Bekasi juga menghimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama jika hujan kembali turun dengan intensitas tinggi. Masyarakat diimbau untuk melakukan evakuasi mandiri jika diperlukan, tetap tenang, dan mengikuti arahan dari petugas di lapangan.
BACA JUGA: Pemkab Bekasi Siapkan Rp30 Miliar Buat 14 Hari Penanganan Banjir
“Kami akan terus berupaya maksimal agar penanganan banjir ini dapat berjalan efektif. Evakuasi dan bantuan akan dilakukan secara menyeluruh agar masyarakat terdampak mendapatkan perlindungan dan pelayanan terbaik,” tutupnya.
Dengan komitmen penuh dari pemerintah daerah dan dukungan berbagai pihak, diharapkan kondisi di Kabupaten Bekasi segera pulih dan masyarakat dapat kembali beraktivitas seperti biasa.
Sedangkan, Kepala BPBD Kabupaten Bekasi, Muchlis, menyebut kondisi banjir di Kabupaten Bekasi telah berangsur surut. Saat ini, hanya tersisa dua kecamatan yang masih tergenang, yakni Babelan (Buni Bakti dan Huripjaya) serta Tarumajaya (Segaramakmur) dengan ketinggian air berkisar antara 10 hingga 30 cm. Proses surutnya air terus berlangsung, seiring dengan langkah-langkah mitigasi yang telah dilakukan.
“Saat ini tersisa dua Kecamatan yang masih tergenang, kami akan terus memantau, melakukan evaluasi juga untuk mengantisipasi banjir sebelum puncak musim hujan,” katanya.
SIAPKAN BANTUAN: Pegawai BPBD Kabupaten Bekasi menyiapkan bantuan untuk warga warga yang terdampak banjir di Kampung Tambun Inpres Desa Buni Bakti Kecamatan Babelan, Senin (10/3). FOTO: DOKPIM PEMKAB BEKASI
Dirinya pun menjelaskan bahwa Pemkab telah melakukan berbagai langkah strategis, termasuk pembuatan sodetan di beberapa titik untuk mempercepat aliran air, pendirian tenda-tenda pengungsian, distribusi logistik, serta penyediaan alat kebersihan bagi warga terdampak, pengerahan tim gabungan dari berbagai dinas dan instansi untuk membantu proses pemulihan pascabanjir.
“Sejauh ini kami melakukan upaya cepat dalam penanganan banjir, tidak hanya dalam melakukan normalisasi, dan membuat sodetan namun membantu masyarakatnya juga,” tukasnya.
Sementara itu, hujan yang kembali turun pada Minggu malam hingga Senin sempat menyebabkan meluapnya Kali Sadang di wilayah Cibitung, Serang Baru, dan sekitarnya.
Namun, dalam waktu 2-3 jam, genangan air kembali surut, sehingga warga dapat melanjutkan aktivitas, meskipun banyak rumah yang masih dalam kondisi kotor akibat sisa banjir.
Berdasarkan perkiraan cuaca, Kabupaten Bekasi seharusnya memasuki puncak hujan pada 10-20 Maret. Namun, dengan adanya modifikasi cuaca yang dilakukan pemerintah pusat bekerja sama dengan daerah, dampak hujan berhasil dialihkan ke wilayah Tangerang dan laut, sehingga kondisi saat ini relatif lebih baik.
“Alhamdulillah, hasil rekayasa cuaca ini cukup berhasil. Kita berharap kondisi seperti ini bertahan hingga tanggal 20 Maret, sehingga potensi banjir dapat diminimalkan,” ungkapnya.
Untuk mempercepat penanganan, Kabupaten Bekasi resmi menetapkan Status Siaga Darurat Banjir selama 14 hari sejak 5 Maret 2025. BPBD bersama tim gabungan terus melakukan evaluasi dan langkah antisipasi guna menghindari potensi banjir susulan.
Turut hadir pada kegiatan tersebut Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi (SDABMBK), serta Camat Babelan.(and/adv)