Beranda Bekasi Peletakan Batu Pertama Jatimulya Islamic Centre, Anggota DPR RI Siap Surati Mendagri Bela Aspirasi Warga

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Proses pembangunan Jatimulya Islamic Center di area Masjid Raya Jatimulya, Jatimulya, Kabupaten Bekasi dimulai. Pembangunan Jatimulya Islamic Center itu ditandai dengan peletakan batu pertama, Jumat (1/8/2025).
Hadir dalam prosesi peletakan batu pertama pembangunan Jatimulya Islamic Center, anggota DPR RI Jalal Abdul Nasar. Ratusan warga dan jamaah turut menyaksikan prosesi simbolik yang berlangsung usai Salat Jumat itu.
Anggota Komisi XII DPR RI, Jalal Abdul Nasir, mengungkapkan pihaknya telah menerima aspirasi dari jamaah warga Jatimulya yang menginginkan lahan fasos fasum di sekitar Masjid Raya Jatimulya agar digunakan sebagai Islamic Centre, bukan kantor kelurahan.
BACA JUGA: Kantor Kelurahan Jatimulya Akan Dibangun di Area Bakal Islamic Center Masjid Raya Jatimulya
“Itu (keinginan agar lahan fasos fasum di semitar masjid menjadi Islamic Center) saya tangkap sebagai aspirasi warga saat reses Juli lalu,” ungkap Jalal kepada Radarbekasi.id Jumat (1/8/2025).
“Jadi saya menerima aspirasi dari masukan tokoh masyarakat untuk memperjuangkan ini menjadi Islamic Center, bukan untuk kantor kelurahan. Karena kan ada opsi lain buat pembangunan kantor kelurahan itu di RW 16,” sambung Jalal.
Jalal menambahkan, dirinya juga telah berkoordinasi dengan DPRD Kabupaten Bekasi, khususnya dari Fraksi PKS terkait penolakan pembangunan kantor kelurahan di lahan fasos-fasum Masjid Raya Jatimulya.
Namun ia menegaskan, jika upaya tersebut belum membuahkan hasil, ia akan mengirim surat resmi kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, sebagai bentuk perwakilan aspirasi warga.
“Saya pertama sudah mengkoordinasikan aspirasi ini ke dewan-dewan kabupaten, terutama dari fraksi PKS, dan ternyata DPRD juga mengawal aspirasi warga. Kalau masih mentok, mungkin kita akan bikin surat ke Kemendagri, mewakili aspirasi bapak-ibu semuanya, meminta Menteri Dalam Negeri, bijaksana dalam masalah ini,” kata Jalal.
Menurut Jalal, aspirasi masyarakat dan jamaah Masjid Raya Jatimulya merupakan suara yang sangat kuat. Ia bahkan menyebut warga siap mati demi mempertahankan lahan tersebut.
Jalal berharap Pemkab Bekasi dapat bersikap bijaksana, terlebih karena masih tersedia alternatif wilayah lain yang dapat digunakan untuk pembangunan kantor kelurahan baru di RW 16.
“Ini adalah aspirasi masyarakat yang luar biasa, ini keras sekali kalau boleh saya sebut ya. Mereka sudah siap mati untuk mempertahankan aspirasi mereka untuk mempertahankan lahan mereka, jadi kalau pemerintah bijaksana, saya kira, kecuali tidak ada alternatif wilayah lain, mungkin kita masih bisa musyawarah, ini kan masalahnya ada alternatif wilayah lain,” tegas Jalal.
Ketua Dewan Kemakmuran Masjid Raya Jatimulya, Moch Mansur, menyatakan komitmen masyarakat jamaah Masjid Raya Jatimulya untuk mendirikan Islamic Centre sebagai pusat kegiatan keagamaan, pendidikan, dan sosial bagi warga.
Lebih jauh, Ia berharap melalui peletakkan batu pertama ini, dapat menjadi simbol kekuatan dan kesatuan umat Islam dan wadah pengembangan nilai-nilai Islam yang Rahmatan Lil ‘Alamin.
“Dengan nama Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, kami memulai langkah awal pembangunan Islamic Centre, yang akan menjadi pusat keagamaan, pendidikan, dan sosial bagi masyarakat. Peletakan batu pertama ini menandai komitmen kami untuk menciptakan ruang yang kondusif bagi umat Islam untuk belajar beribadah, dan berinteraksi dengan sesama,” ujar Mansur. (cr1)