Normalisasi Sungai di Kabupaten Bekasi Belum Atasi Banjir Menyeluruh

2 months ago 41

Beranda Cikarang Normalisasi Sungai di Kabupaten Bekasi Belum Atasi Banjir Menyeluruh

BANJIR: Foto udara banjir yang memutus akses Jalan Raya Pisangan di Tambun Utara, Selasa (8/7). FOTO: ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Program normalisasi sungai yang digencarkan Pemerintah Kabupaten Bekasi belum mampu atasi banjir secara menyeluruh.

Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, mengakui bahwa upaya normalisasi yang tengah berjalan belum memberikan dampak signifikan terhadap penanggulangan banjir di wilayahnya.

“Memang betul, karena kita normalisasi ini ada 120 titik, tapi belum kita tertempuh semua,” kata Ade, Rabu (9/7).

Berdasarkan data BPBD Kabupaten Bekasi pada Selasa (8/7) sekitar pukul 17.00 WIB, banjir sejak sehari sebelumnya kembali merendam 29 desa yang tersebar di 16 kecamatan. Banjir disebabkan oleh luapan air berasal dari sejumlah sungai, seperti Kali Bekasi, Kali Cikarang, Kali Cilemahabang, Kali Ulu, serta beberapa saluran irigasi.

BACA JUGA: Dinas SDABMBK Kabupaten Bekasi Maksimalkan Pembangunan Bendungan dan Normalisasi Sungai untuk Penanganan Kekeringan-Banjir

Menurut Ade, berdasarkan data BPBD Kabupaten Bekasi, banjir paling banyak terjadi di kawasan perumahan.

Namun, fakta di lapangan menunjukkan perkampungan warga juga tak luput dari banjir. Seperti di Kampung Babakan Kecamatan Tambun Utara, Kampung Kali Ulu dan Kampung Cibeber Kecamatan Cikarang Utara, dan sejumlah wilayah lainnya. Alih fungsi lahan dari area persawahan dan resapan air menjadi perumahan serta ruko turut memperparah situasi.

“Kita sebagai pemerintah tidak menyalahkan satu dengan berbagai pihak, tapi kita tetap di sini untuk bagaimana menjadi garda ke depan masyarakat untuk menanggulangi banjir,” tambahnya.

Disinggung soal banjir yang terjadi di Kecamatan Tambun Utara dan Babelan, Ade menyatakan ketinggian air mulai menurun. Namun, pada hari yang sama, banjir masih menggenangi Jalan Raya Pisangan sepanjang lebih dari 2 kilometer dan Jalan Raya Kebalen, memutus akses warga menuju Kota Bekasi. Ketinggian air dilaporkan mencapai lebih dari 120 sentimeter.

BACA JUGA: Normalisasi Sungai dan Saluran Irigasi di 65 Titik Belum Bebaskan Kabupaten Bekasi dari Banjir

Beberapa permukiman di sekitar Kali Gabus, seperti Desa Srimukti dan Desa Sriamur, juga masih terdampak. Namun, dua desa ini tidak tercantum dalam data resmi BPBD.

“Tapi Kali Gabus, kali yang memang kita sudah normalisasi, dan bangunan yang kita tertibkan, ini ada penurunan kebanjiran. Jadi banjir sudah tidak ada lagi,” terang Ade.

Sementara itu, banjir yang terus berulang di Perumahan Artera Hill, tercatat enam kali dalam setahun terakhir juga menjadi perhatian. Ade menyebut sedang mengevaluasi perizinan kawasan tersebut. Perumahan subsidi itu kembali terendam banjir setinggi 250 sentimeter pada Senin (7/7) dan baru surut Selasa (8/7) sore.

“Saya sedang bahas itu. Cuma kita kembali di konteks dasar itu kan rumah yang sudah ditinggali punya anak dan punya istri misalkan kita ubah perizinannya kan otomatis itu tidak diperbolehkan juga. Nanti kita lihat,” tandasnya. (ris)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |