Netanyahu Perintahkan Serangan Total ke Gaza Diperluas, Hamas Tak Gentar

1 month ago 31

Beranda Internasional Netanyahu Perintahkan Serangan Total ke Gaza Diperluas, Hamas Tak Gentar

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendesak warga Gaza untuk menepi ke arah barat dan selatan. Foto: Reuters.

RADARBEKASI.ID, GAZA Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali menyulut ketegangan di Jalur Gaza. Pasalnya ia menegaskan akan melakukan serangan besar-besaran ke wilayah tersebut.

Kemudian pada Rabu (6/8/2025), pemerintah Israel juga merilis instruksi evakuasi paksa bagi warga di sembilan wilayah area Gaza.

Dikutip dari laporan Al Jazeera, Juru Bicara Militer Israel Avichay Adraee mengonfirmasi bahwa operasi militer kini diperluas ke arah barat.

Dalam pernyataannya, ia mendesak warga untuk meninggalkan wilayah tersebut dan menuju ke lokasi yang lebih aman di selatan atau kawasan al-Mawasi.

BACA JUGA: Aktivis Pro-Palestina Soroti Kontradiksi Brand Ini: Bantah tapi Akui Afiliasi Israel

Di sisi lain, kritik datang dari keluarga salah satu warga Israel yang disandera Hamas. Itzik Horn, ayah dari tawanan bernama Eitan Horn, mempertanyakan tujuan Netanyahu memperlebar cakupan serangan.

Menurutnya, langkah tersebut bisa mengancam keselamatan para sandera.

“Saya berharap Perdana Menteri berbicara pada publik, menjelaskan implikasi gagasan ini bagi negara dan harga yang harus dibayar. Saya ingin Perdana Menteri menjelaskan mengapa dia ingin membunuh anak saya,” tegas Itzik Horn dinukil dari JawaPos pada Kamis (7/8/2025).

Hamas Tak Terpengaruh Ancaman Israel

Menanggapi rencana Israel yang disebut-sebut akan menduduki Gaza secara penuh, Hamas bersikap keras.

Mereka menyatakan bahwa tekanan militer seperti ini bukan hal baru dan tidak akan memengaruhi sikap mereka.

“Ancaman Israel tidak bernilai dan tidak akan memengaruhi keputusan kami,” tegas Hamas dalam pernyataan resminya.

Pernyataan tersebut dirilis setelah berbulan-bulan perundingan antara Hamas dan Israel di Doha Qatar, yang difasilitasi sejumlah pihak internasional, dengan harapan tercapainya kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan para sandera.

Tetapi negosiasi kembali menemui jalan buntu usai Hamas menyampaikan syarat baru, yakni harus mengizinkan masuknya ratusan truk bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Langkah itu diambil meski berbagai inisiatif global terus dilakukan untuk menyalurkan bantuan ke Gaza tanpa keterlibatan langsung dari Hamas.

Pekan lalu, Hamas juga merilis beberapa rekaman video yang memperlihatkan kondisi memprihatinkan para sandera. Mereka menyebut para tawanan mengalami kelaparan akibat krisis pangan yang semakin memburuk di wilayah tersebut. (cr1)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |