Beranda Nasional Merawat Kemerdekaan Pers, BHM: Pers Jangan Mau Diberi "Permen"

RADARBEKASI.ID, JAKARTA – Merawat kemerdekaan pers pada era disrupsi media jadi diskusi hangat di acara HUT ke-37 Lembaga Pers Dr Soetomo (LPDS), sekaligus launching buku Atmakusumah Merawat Kemerdekaan Pers, Rabu (23/7/2025).
Diskusi yang dipandu Uni Zulfiani Lubis di Perpustakaan Nasional itu menghadirkan tokoh pers Bambang Harymurti dan Anggota Dewan Pers Muhammad Jazuli.
Uni mengawali diskusi dengan membuka kembali ingatannya terhadap sosok Atmakusumah. Seorang tokoh pers yang sangat memperhatikan kemerdekaan pers dan kode etik jurnalistik.
BACA JUGA: HUT ke-36, LPDS Luncurkan Buku Dokter Soetomo
Diskusi lantas berkembang menyoroti kemerdekaan pers saat ini, di mana media saat ini melawan “banjir” informasi media sosial, Artificial Intellegent (AI) dan distribusi konten yang dikuasai platform digital seperti Google.
“Sekarang itu kita seperti sedang banjir, tapi airnya kotor. Dibutuhkan air jernih untuk menjernihkan informasi saat ini,” ungkap Bambang Harymurti yang akrab disapa BHM.
Menurut BHM, pers saat ini bukan hanya menjadi kontrol bagi penguasa melainkan juga melawan hegemoni platform digital yang kini menjadi distributor utama konten media.
“Kalau dulu melawan penjajah dan mengusir VOC saja dapat dilakukan, saya yakin kalau pers bersatu, pasti mampu menyelesaikan disrupsi media saat ini,” ungkap BHM.
Hanya saja, lanjut BHM, bersatunya media melawan hegemonì pasti tidak disukai platform digital dan berupaya memecah belah. “Mereka takut tuh kalau kira bersatu. Buktinya, platform-platform itu bagi-bagi permen supaya media tidak bersatu. Makanya pers jangan mau diberi permen,” sindir BHM. (cr1)