Beranda Berita Utama Masih Pemulihan, Ujian Siswa SMAN 21 Bekasi Terpaksa Diundur 9 April 2025

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pascabanjir yang merendam SMA Negeri 21 Bekasi, proses pemulihan masih jauh dari kata selesai.
Hingga Senin (10/3), baru sekitar 30 persen kondisi sekolah yang kembali normal. Lumpur masih menutupi ruang kelas, sementara sampah menumpuk, menghambat kegiatan belajar mengajar.
Para siswa dan guru pun terpaksa bergotong royong untuk membersihkan ruang kelas serta fasilitas sekolah yang terdampak.
“Saat ini kami masih berusaha membereskan sekolah. Beberapa barang sudah bisa dimasukkan kembali, dan anak-anak ikut membantu membersihkan meja serta kursi masing-masing,” ujar Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMAN 21 Bekasi, Lala Kardasih, Senin (10/3).
BACA JUGA: Sekolah di Bekasi Gelar Istighosah Jelang Ujian Kelulusan
Seharusnya, siswa kelas 12 sudah memulai ujian Penilaian Sumatif Akhir Jenjang (PSAJ) hari ini. Namun, banjir mengacaukan seluruh jadwal, memaksa pihak sekolah untuk mengajukan penundaan.
“Awalnya ujian dimulai hari ini, tapi dari 278 siswa, sekitar 130 terdampak banjir. Kami akhirnya meminta penjadwalan ulang, dan ujian akan digelar pada 9 April,” jelas Lala.
Meski jadwal sudah ditetapkan, lokasi ujian masih menjadi tanda tanya. Jika kondisi sekolah belum pulih, kemungkinan besar ujian harus dipindahkan ke tempat lain.
Saat ini, lumpur masih menggenangi sebagian besar ruang kelas. Para siswa dan guru membersihkan sekolah dengan peralatan seadanya. Sementara tenaga bantuan dari berbagai pihak turut dikerahkan.
“Pembersihan dilakukan bersama-sama. Siswa bertanggung jawab atas ruang kelasnya, sementara guru menangani perabotan di ruang guru,” tutur Lala.
BACA JUGA: Persiapan Sekolah Rakyat di Bekasi Dikebut
Bantuan datang dari TNI, Polri, Baznas, Menwa, serta siswa OSIS SMA 22 Bekasi, namun kendala utama tetap ada: sampah yang masih menumpuk.
“Kami masih menunggu mobil pengangkut sampah untuk membuang lumpur dan sisa banjir yang sudah dikarung,” tambahnya.
Diketahui, banjir bukan kejadian baru bagi SMA Negeri 21 Bekasi. Setiap musim hujan, sekolah ini menjadi langganan genangan air. Namun, ada harapan besar agar sekolah ini bisa berpindah ke lokasi yang lebih aman.
“Kami masih menyewa gedung saat ini. Tapi, Provinsi Jawa Barat akan memberikan lahan baru di kawasan bebas banjir. Insya Allah, nantinya kami akan pindah ke sana,” ungkap Lala.
Untuk saat ini, pihak sekolah menargetkan pembersihan selesai dalam sehari ke depan, sehingga proses belajar mengajar bisa kembali normal.
Siswa kelas 10 dan 11 masih menerapkan sistem belajar daring secara bergantian. Kelas 11 dan 12 masuk pagi, sementara kelas 10 belajar daring dan masuk siang.
“Kami atur sistem shift agar pembelajaran tetap berjalan meskipun sekolah masih dalam tahap pemulihan,” pungkasnya. (rez)