Beranda Pendidikan Magang Berdampak Dinilai Lebih Praktis untuk Mahasiswa

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Program Magang Studi Independen Bersertifikat (MSIB) berganti nama menjadi Magang Berdampak mulai 2025.
Perubahan ini merupakan bagian dari inisiatif baru Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) yang dinamakan “Diktisaintek Berdampak.”
Meskipun mengalami pergantian nama, tujuan utamanya tetap sama: memberikan kesempatan magang bersertifikat yang sesuai dengan program studi mahasiswa serta kebutuhan dunia industri.
Program Magang Berdampak diklaim tidak hanya mendorong partisipasi aktif mahasiswa di dunia kerja, tetapi juga bertujuan mencetak agen perubahan yang mampu menghadapi tantangan masa depan.
Rektor Universitas Bina Insani Kota Bekasi, **Indra Muis**, menjelaskan bahwa perbedaan utama antara MSIB dan Magang Berdampak terletak pada pendekatan praktik kerja yang lebih sederhana.
“Ada sedikit perbedaan dengan MSIB. Dalam Magang Berdampak, mahasiswa hanya cukup berlatih kerja,” ujarnya kepada *Radar Bekasi*, belum lama ini.
Indra menambahkan, mahasiswa dapat mendaftar program ini melalui aplikasi resmi yang disediakan, dan akan bersaing dengan peserta dari berbagai perguruan tinggi lain.
“Yang mengelola program ini adalah negara. Mahasiswa harus bersaing secara terbuka,” jelasnya.
Menurutnya, Magang Berdampak telah disiapkan sejak awal 2025 dan menjadi bagian dari transformasi pendidikan tinggi, di mana mahasiswa tak hanya belajar di ruang kuliah atau teori, melainkan juga terlibat langsung dalam dunia kerja.
“Kami belum bisa menilai apakah Magang Berdampak ini lebih fleksibel dibandingkan MSIB,” ungkap Indra.
Sebagai informasi, Magang Berdampak merupakan kelanjutan dari program Kampus Merdeka yang sebelumnya diinisiasi oleh Kemendikbudristek.
“Diharapkan program ini dapat lebih relevan dengan kebutuhan industri, sekaligus memberi dampak positif bagi mahasiswa, dunia usaha, dan masyarakat,” pungkasnya. (dew)