RADARBEKASI.ID, BEKASI – Bulan Ramadan selalu menjadi momen istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia. Bulan penuh berkah ini menjadi ladang pahala dan pengampunan bagi siapa saja yang bersungguh-sungguh beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Dalam Islam, bulan suci Ramadan terbagi menjadi tiga fase, yaitu sepuluh hari pertama sebagai fase rahmat (kasih sayang Allah), sepuluh hari kedua sebagai fase maghfirah (pengampunan), dan sepuluh hari terakhir sebagai fase pembebasan dari api neraka.
Saat ini, umat Muslim tengah memasuki sepuluh hari kedua Ramadan 1446 Hijriah, yang dikenal sebagai fase maghfirah.
BACA JUGA: Keutamaan Salat Tarawih Malam 11-20 Ramadan, Ladang Pahala Tak Terbatas
Pada fase ini, Allah SWT membuka pintu ampunan-Nya seluas-luasnya bagi hamba-Nya yang ingin bertaubat dan memperbanyak amal baik. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: “Barang siapa yang berpuasa Ramadan dengan iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR Bukhari dan Muslim).
Dilansir dari JawaPos, menurut laman NU berikut, cara meraih ampunan di 10 hari kedua Ramadan:
1. Memperbanyak Istighfar dan Taubat
Istighfar dan taubat yang tulus dapat menjadi jalan bagi seorang Muslim untuk menghapus dosa-dosa masa lalu. Ucapan istighfar seperti Astaghfirullah sebaiknya diperbanyak, terutama setelah sholat dan di waktu-waktu mustajab. Allah SWT berfirman dalam Surat Thaha ayat 82:
وَإِنِّي لَغَفَّارٌۭ لِّمَن تَابَ وَءَامَنَ وَعَمِلَ صَٰلِحًۭا ثُمَّ ٱهْتَدَىٰ
Artinya: “Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi siapa saja yang bertobat, beriman, beramal saleh, dan kemudian tetap berada dalam petunjuk.” (QS Thaha: 82).
Allah SWT juga menegaskan dalam Surat Al-Baqarah ayat 222:
إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلتَّوَّٰبِينَ وَيُحِبُّ ٱلْمُتَطَهِّرِينَ
Artinya: “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang menyucikan diri.” (QS Al-Baqarah: 222).
Rasulullah SAW sendiri memberikan teladan dalam memperbanyak istighfar. Beliau bersabda:
وَاللَّهِ إِنِّي لَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِي الْيَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةً
Artinya: “Demi Allah, sesungguhnya aku beristighfar dan bertaubat kepada-Nya lebih dari 70 kali dalam sehari.” (HR Bukhari).
2. Memohon Doa dengan Kesungguhan
Sepuluh hari kedua Ramadan juga merupakan waktu mustajab untuk berdoa. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran:
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌۭ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ
Artinya: “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku…” (QS. Al-Baqarah: 186)
Doa yang dipanjatkan dengan hati yang khusyuk dan penuh penghayatan akan lebih mudah dikabulkan. Rasulullah SAW juga mengajarkan untuk berdoa di waktu-waktu mustajab, seperti saat berbuka puasa, saat sujud, dan di sepertiga malam terakhir.
3. Meningkatkan Kualitas Ibadah
Selain memperbanyak istighfar dan doa, meningkatkan kualitas ibadah juga menjadi cara untuk meraih ampunan Allah SWT. Melaksanakan sholat dengan khusyuk, memperbanyak membaca Alquran, dan mengerjakan amalan-amalan sunnah seperti salat tarawih dan witir akan semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Ibadah yang dilakukan dengan sungguh-sungguh akan memberikan ketenangan dan kedamaian hati, serta menjadi sarana untuk mendapatkan keberkahan dalam kehidupan.
Oleh karena itu, umat Muslim dianjurkan untuk membaca Alquran dengan memahami maknanya, memperbanyak dzikir, serta bersedekah kepada sesama.
4. Kesempatan Emas yang Tidak Boleh Disia-siakan
Fase maghfirah di bulan Ramadan merupakan pengingat bahwa Allah SWT adalah Maha Pengampun. Pintu taubat selalu terbuka bagi siapa saja yang ingin kembali kepada-Nya dengan penuh kesungguhan.
Karena itu, jangan sia-siakan kesempatan ini. Perbanyaklah istighfar, taubat, dan doa. Tingkatkan kualitas ibadah, baik yang wajib maupun yang sunnah. Selain itu, perbaiki hubungan dengan sesama dan berusahalah menjadi pribadi yang lebih baik. (cr1)