Kepala SDIT di Babelan Cerita Kronologi Dua Siswi Tenggelam di Kolam Renang

1 month ago 36

Beranda Berita Utama Kepala SDIT di Babelan Cerita Kronologi Dua Siswi Tenggelam di Kolam Renang

TKP kolam renang dua siswi tenggelam. FOTO: ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kepala SDIT Ibnul Jazari, Muhammad Unais (27), menceritakan kronologi dua siswinya, KBW (7) dan FAP (6), tenggelam saat mengikuti ekstrakurikuler renang di kolam renang milik yayasan di Pondok Ungu Permai (PUP) Sektor V Kelurahan Bahagia Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi pada Senin (11/8) siang.

Menurut Nais, saat kejadian ia berada di sekolah yang terletak di seberang gedung kolam renang. Ia kemudian menerima laporan dari salahsatu staf tentang seorang siswa yang tenggelam.

“Kemudian mendengar panggilan dari salah satu staf, ada murid yang tenggelam. Kemudian langsung dibawa ke Rumah Sakit Viola, kemudian saya langsung bergegas ke sana,” tutur Nais, Rabu (13/8).

Di rumah sakit yang tak jauh dari kolam renang, dokter menyatakan kedua anak didiknya telah meninggal dunia. Atas insiden ini, pihak sekolah pun menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga korban.

“Kami sangat menyesal,” ucapnya.

Menurut Nais, saat kejadian terdapat 25 murid lain yang mengikuti ekstrakurikuler renang. Kolam renang milik yayasan tersebut berukuran 10×7 meter dengan kedalaman 1,1 meter hingga 1,3 meter. Selama kegiatan, pengawasan dilakukan oleh dua orang, yaitu pelatih dan koordinator.

“Pelatih dan koordinator,” ungkapnya.

Ia menjelaskan bahwa sebelum insiden, guru pendamping sedang mengarahkan siswa untuk pemanasan, sehingga pengawasan sempat teralihkan. Guru baru menyadari ada siswa yang tenggelam setelah diberitahu murid lain.

“Guru sedang menaikkan murid-murid untuk pemanasan, mungkin penglihatannya teralihkan. Setelah ada murid lain yang memberi tahu, guru menyadari ada yang tenggelam. Korban langsung diangkat,” jelasnya.

BACA JUGA: Kolam Renang Tempat Dua Siswa SDIT di Babelan Tewas Diduga Tenggelam Berkedalaman 1,3 Meter

Nais juga mengakui bahwa kedua siswa yang menjadi korban tidak bisa berenang. “Info yang saya dapat itu mereka murid yang baru pertama kali ikut ekskul renang,” tandasnya.

Selama ini, lanjut Nais, belum pernah terjadi insiden tenggelam. Ia menilai ukuran kolam tersebut cukup untuk menampung 25 siswa yang belajar renang secara bergantian.

“Selama ini sih kita fair-fair aja ya, aman-aman aja seperti itu, muat dan tidak ada problem.

Dikatakan Nais, proses kegiatan belajar mengajar di sekolahnya dihentikan sementara waktu sampai waktu yang belum ditentukan. (ris)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |