Beranda Cikarang Jembatan Cipamingkis di Cibarusah Ditutup Sementara Usai Dinding Penyangga Ambrol

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Jembatan Cipamingkis di Kecamatan Cibarusah Kabupaten Bekasi ditutup sementara sehingga tidak dapat dilalui kendaraan. Penutupan ini dilakukan setelah dinding penyanggah jembatan ambrol akibat hantaman derasnya aliran Sungai Cipamingkis.
Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi (SDABMBK) akan melakukan kajian mendalam untuk menentukan apakah jembatan tersebut masih aman dilalui kendaraan, terutama roda dua, jika dibuka kembali dalam kondisi saat ini.
Ambrolnya dinding penyanggah jembatan yang menghubungkan wilayah Desa Sirnajati dengan Cibarusah Kota ini sudah terjadi untuk keempat kalinya dalam 10 tahun terakhir.
Kapolsek Cibarusah, AKP Widi Muldiyanto, menuturkan bahwa kerusakan awal terjadi saat hujan dengan intensitas tinggi yang membuat tembok mulai retak-retak. Sekitar pukul 17.00 WIB pada Selasa (8/7), dinding tersebut ambrol.
BACA JUGA: Kerusakan Jembatan Cipamingkis Kian Parah
“Oleh sebab itu ketika kondisi sudah tidak memungkinkan untuk kepentingan keselamatan masyarakat, maka kami ambil keputusan untuk menutup jalan yang melintasi Jembatan Cipamingkis,” ucapnya.
Berdasarkan tinjauan lapangan, bagian tengah hingga sisi kanan badan jembatan ambruk ke dasar Sungai Cipamingkis. Padahal, jembatan ini baru diresmikan tujuh bulan lalu. Kerusakan tersebut menyebabkan jalur penghubung antar desa lumpuh total.
Akibatnya, warga yang biasa melintasi jembatan dengan sepeda motor maupun mobil harus memutar arah dan menggunakan akses jalan lain dengan tambahan waktu tempuh sekitar 40 menit atau jarak sekitar 7–8 kilometer.
“Jadi penutupan ini untuk keselamatan masyarakat. Namun akses jalannya jadi lebih jauh,” jelasnya.
Sementara, Kepala Dinas SDABMBK Kabupaten Bekasi, Henri Lincoln, mengatakan bahwa setelah kejadian pihaknya telah melakukan peninjauan langsung bersama petugas Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) untuk mengetahui penyebab ambrolnya dinding penyangga jembatan.
BACA JUGA: Pemkab Bekasi dan BBWS Perlu Kerja Sama Atasi Kerusakan Jembatan Cipamingkis
“Jadi terjadi kerusakan pada dua bagian, yaitu pada talud penahan tanah (TPT) dan dari kontruksi jembatannya itu sendiri ada yang bergeser,” jelasnya.
Saat kejadian, aliran Sungai Cipamingkis sangat deras dengan debit air di atas 300 liter per detik, menurut data Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan PJT. Debit air inilah yang merusak konstruksi jembatan.
Kerusakan TPT menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten Bekasi. Tahun lalu, pihaknya telah melakukan revitalisasi pada TPT yang ambrol tersebut. Namun, karena masih dalam tahap pemeliharaan selama dua tahun, perbaikan menjadi tanggung jawab kontraktor.
“Masih menjadi tanggung jawab kontraktor untuk diperbaiki. Hanya saja perlu koordinasi dengan KemenPU, soalnya kontruksi jembatannya pun perlu perbaikan,” kata dia.
Henri menambahkan, ada bagian konstruksi jembatan yang bergeser sehingga perlu diperbaiki bersama-sama.
“Maka perbaikannya seperti apa, itu harus bersama-sama. Karena kalau TPT diperbaiki tapi jembatannya tidak tentu tidak bisa digunakan,” ucap dia.
Saat ini, pihaknya bersama KemenPU sedang membahas dan mengkaji solusi serta metode yang tepat untuk memperbaiki jembatan secara menyeluruh.
“Kami masih membahas metode yang tepat agar perbaikan dapat dilakukan dengan cepat. Namun, untuk sementara akses jalan ditutup demi keselamatan,” ujarnya.
“Nanti sebelum dibuka kembali, kami akan menguji kekuatannya apakah jembatan dapat dilalui sementara oleh kendaraan roda dua,” jelasnya. (and)