Beranda Cikarang IPH Kabupaten Bekasi Naik 1 Persen, Harga Beras dan Daging jadi Pemicu

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kabupaten Bekasi mencatat kenaikan Indeks Perubahan Harga (IPH) sebesar satu persen. Kenaikan ini dipicu oleh beberapa komoditas bahan pokok dan penting (Bapokting) seperti daging dan beras. Meski terbilang aman, pemerintah daerah mengingatkan perlunya kewaspadaan agar tidak terjadi inflasi.
Kepala Bidang Pengendalian Bapokting Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi, Helmi Yenti, menyebut berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), IPH pada minggu pertama Agustus 2025 tercatat -0,65 atau lebih rendah dibanding minggu keempat Juli yang mencapai 1,15. Menurut Helmi, kenaikan IPH di kisaran satu persen tergolong tidak signifikan.
“Misalnya beras harga dari Rp14.900 menjadi Rp15.000 itu hanya naik seratus rupiah atau dari Rp12.500 menjadi Rp13.000 selisihnya hanya lima ratus rupiah. Angka ini masih dalam rentang aman,” ujar Helmi Yenti di Cikarang Pusat, Rabu (13/8).
BACA JUGA: Harga Beras Premium dan Medium di Kabupaten Bekasi Naik Tipis
Helmi menjelaskan, inflasi di Kabupaten Bekasi tidak merata karena perbedaan karakter wilayah. Masyarakat perkotaan cenderung konsumtif, sedangkan daerah perdesaan seperti Setu, Babelan, dan Sukatani masih produktif dengan sawah dan perkebunan yang menjadi penopang pasokan pangan.
“Kondisi ini membantu kita, karena masyarakat yang memiliki sawah biasanya menyimpan stok beras di rumah, jadi stabilitas harga lebih terjaga. Berbeda dengan daerah perkotaan yang murni bergantung pada pasokan luar,” katanya.
Sejak awal 2025 hingga Agustus, tren IPH relatif stabil. Lonjakan hanya terjadi pada Februari minggu ketiga dan Maret minggu pertama akibat kenaikan harga cabai karena pasokan berkurang. Pemantauan harga dan stok Bapokting terus dilakukan, terutama menjelang momen-momen seperti Ramadan, Idulfitri, Natal, dan Tahun Baru.
“Selama pasokan aman dan distribusi lancar, inflasi bisa kita jaga tetap stabil. Kuncinya adalah menjaga keseimbangan antara wilayah konsumtif dan wilayah produktif di Kabupaten Bekasi,” kata Helmi.
Sementara, Kepala Perum Bulog Karawang, Umar Said, mengatakan pihaknya menyiapkan dua ton beras setiap minggu untuk menekan inflasi di Kabupaten Bekasi melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Beras tersebut dijual di pasar murah yang digelar rutin tiap pekan bekerja sama dengan pemerintah daerah dan berbagai pihak lainnya.
“Logistiknya sudah disiapkan dan dialokasikan, sehingga nanti selanjutnya per minggu kami sudah alokasikan dua ton untuk di Kabupaten Bekasi,” tandas Umar. (ris)