Oleh: Achmad Muwafi, Lc

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Seorang muslim diwajibkan untuk menuntut ilmu dan mengamalkannya. Perintah ini terdapat dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tidak akan bergeser kedua kaki seorang hamba pada hari kiamat hingga ditanya tentang umurnya untuk apa ia gunakan, tentang ilmunya untuk apa ia amalkan, tentang hartanya dari mana ia dapatkan dan untuk apa ia nafkahkan serta tentang badannya untuk apa ia gunakan.”
Hadits ini menerangkan bahwa ilmu apabila tidak diamalkan maka besok pada hari kiamat akan dimintai pertanggungjawabannya di hadapan Allah SWT.
Dalam kitab Iqtidha’ul Ilmi Al-Amal, Fudhail bin Iyadh menuturkan, “Wajib bagi manusia untuk belajar. Jika telah berilmu maka wajib bagi mereka untuk mengamalkan ilmunya.”
Para sahabat nabi Muhammad SAW yang merupakan generasi terbaik sepanjang zaman, mereka memiliki semangat yang sangat tinggi dalam mengamalkan ilmu. Sehingga ilmu yang mereka pelajari langsung dari Rasulullah saw terasa sangat dekat di hati. Setiap huruf yang mereka pelajari benar-benar menjadi petunjuk, pengingat serta penambah iman.
Dikisahkan ada salah seorang sahabat mulia yang bernama Adi bin Hatim. Ketika mendengar ayat-ayat Al-Quran maka ia berusaha untuk menerapkannya, meskipun keliru dalam memahami maksudnya.
Di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, bahwa pada saat ayat turun “Makan dan minumlah hingga jelas bagimu perbedaan antara benang putih dan benang hitam.” (QS. Al-Baqarah ayat 187).
Maka ia pun mengambil dua benang hitam dan putih, lalu disimpannya di bawah bantal. Kemudian ia memandanginya semalam suntuk tetapi tidak menemukan apapun.
Keesokan harinya ia menghadap Rasulullah saw dan menceritakan hal tersebut. Maka beliau saw menjelaskan bahwa ayat tersebut maknanya adalah hitamnya malam dan putihnya matahari ketika terbit.
Meskipun dalam kisah ini Adi bin Hatim keliru dalam memahaminya, namun pelajaran penting yang dapat ditiru adalah semangatnya dalam mengamalkan ilmu. (*)
Penulis merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Mamba’ul Ulum Bekasi, Pengurus Pusat Ikatan Dai Indonesia (IKADI), Kepala SMPIT Baitul Halim Bekasi