FKRW Kayuringin Jaya Desak Pemerintah Pusat Segera Realisasikan Proyek Pengendalian Banjir

6 days ago 18

Beranda Berita Utama FKRW Kayuringin Jaya Desak Pemerintah Pusat Segera Realisasikan Proyek Pengendalian Banjir

KETERANGAN: Forum RW Kelurahan Kayuringin Jaya saat berada di Pompa Kayuringin.FOTO: ISTIMEWA

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Forum Komunikasi RW (FKRW) Kelurahan Kayuringin Jaya Kecamatan Bekasi Selatan mendesak pemerintah pusat melalui Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) untuk segera merealisasikan proyek pengendalian banjir di Kali Jati dan Kali Rawatembaga, melalui skema Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP).

Ketua FKRW Kayuringin Jaya, Yoyo Sutaryo, menyatakan 10 RW yang dihuni lebih dari 15 ribu jiwa terdampak banjir kiriman setiap tahun, termasuk banjir besar lima tahunan yang terjadi terakhir pada Maret 2025.

“Air kiriman yang sangat besar selalu datang, tapi setelah itu tak ada tindakan nyata. Warga hanya bisa berharap. Kami sudah lelah, banjir terus datang, tapi solusi belum kunjung terealisasi,” ujar Yoyo, Rabu (23/7).

Yoyo menjelaskan, warga sudah beberapa kali melakukan audiensi dengan pemerintah daerah, hingga akhirnya BBWSCC turun tangan sejak 2023. Saat itu disepakati bahwa penanganan akan dilakukan mulai dari Kali Rawatembaga (Kali BSK) hingga tembus Kali Jati dan Kali Bekasi dengan pendanaan dari pemerintah pusat.

Namun, hingga kini belum ada pengerjaan konstruksi secara menyeluruh. Beberapa penanganan parsial memang telah dilakukan melalui dana APBD dan pusat, tetapi belum menyelesaikan persoalan secara tuntas.

“Kami meminta Gubernur Jawa Barat untuk segera meneruskan permasalahan ini ke Kementerian PUPR, agar pengerjaan konstruksi tidak terus-menerus tertunda,” tegasnya.

FKRW juga telah melayangkan surat permohonan resmi kepada Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat dan Wali Kota Bekasi, agar proyek LARAP bisa masuk dalam prioritas pembangunan 2025. Sementara itu, Ketua RW 22, Kris, meminta agar pengerukan Kali Jati dari arah Jembatan Wijaya hingga pemasangan turap sisi selatan segera dilakukan. Menurutnya, selama ini hanya sisi utara yang dikerjakan.

“Pompa air di Kalimalang sudah terpasang, tapi limpahannya justru dialirkan ke Kayuringin. Kami sudah banjir, malah ditambah kiriman air dari Galaxy Pekayon. Seolah di sana tertawa, di sini menangis,” ujar Kris geram.

Ia berharap aliran air dari wilayah lain bisa langsung dialirkan ke Kalimalang atau Kali Bekasi, bukan lagi ke permukiman warga Kayuringin Jaya.

Selain itu, sedimentasi lumpur yang tebal di Kali Jati serta aktivitas pembuangan limbah oleh pabrik tahu di sekitar bantaran kali juga dinilai memperparah kondisi.

“Normalisasi harus segera dieksekusi. Sedimentasi dan limbah harus ditangani. Kami ingin solusi nyata, bukan janji bertahun-tahun,” pungkasnya.(pay)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |