Beranda Berita Utama Disdik Kurang Serius, Lahan Relokasi SDN Burangkeng 04 Setu Belum Ditentukan

RADARBEKASI,ID, BEKASI – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bekasi terkesan kurang serius menangani rencana relokasi SDN Burangkeng 04 di Kecamatan Setu yang “terjepit” proyek pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Selatan.
Padahal, pembahasan relokasi sudah dimulai sejak setahun lalu. Namun, hingga kini belum ditentukan mengenai lahan untuk pemindahan sekolah tersebut.
Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Disperkimtan) Kabupaten Bekasi, Nurchaidir, menjelaskan bahwa pencarian lahan pengganti sepenuhnya menjadi tanggung jawab Dinas Pendidikan (Disdik). Hal itu berdasarkan hasil rapat tahun lalu.
BACA JUGA: Rencana Relokasi SDN Burangkeng 04 Mandek, Korwil Setu Minta Kepastian
“Tahun lalu sudah dibahas dan dirapatkan, hasilnya Disdik lah yang mencari lokasi lahan pengganti. Tetapi sampai saat ini tidak ada kelanjutan dari Disdik terkait penilaian lokasi dari tiga lokasi yang telah diusulkan,” kata Chaidir.
Ia mengaku pihaknya sudah beberapa kali mengingatkan Dinas Pendidikan. Namun demikian, belum ada tindak lanjut.
“Disdiknya sudah kami ingatkan melalui lisan ke Pak Imam. Karena kasihan sekolah itu,” ucapnya.
Nurchaidir menyebut bahwa kondisi sekolah semakin mendesak untuk segera dipindahkan karena proyek jalan tol akan melintas tepat di atas bangunan sekolah.
“Kalau nanti di atasnya dibangun jalan, bisa membahayakan untuk keselamatan anak sekolah,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Disdik Kabupaten Bekasi, Imam Faturochman, mengungkapkan pihaknya masih dalam proses menentukan lokasi lahan pengganti.
“Kami masih menentukan lahan yang akan dibangun sekolah sebagai pengganti,” ujarnya.
Imam menjelaskan, jika lahan sudah ditetapkan, pembangunan sekolah akan dilakukan oleh PT Jasa Marga selaku pengelola proyek jalan tol.
“Jadi nanti yang bangun itu pihak Jasa Marga,” kata Imam.
Terpisah, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Bekasi, Hudaya, menyebutkan bahwa sudah ada dua lokasi lahan yang diajukan untuk relokasi SDN Burangkeng 04.
Menurutnya, Dinas Pendidikan bersama BPKAD dan pihak sekolah akan melakukan survei terhadap dua lahan tersebut untuk menilai kesesuaiannya, mulai dari luas tanah hingga aksesibilitas.
“Kalau memang memenuhi syarat, seperti luas dan akses jalan, maka akan disetujui. Kalau sebelumnya ada bangunan sekolah, maka akan dibangun kembali dengan bangunan baru,” kata Hudaya.
Ia menjelaskan bahwa proses saat ini masih dalam tahap usulan dan belum sampai ke tahap penunjukan lahan definitif. Relokasi juga harus sesuai dengan nilai bangunan eksisting dan pihak Jasa Marga akan membangun kembali sekolah di lokasi yang ditetapkan.
“Dari pengajuan dua ini, nanti bersama-sama dengan Jasa Marga akan melihat mana yang lebih cocok. Nah, itu nanti dibangunkan lagi kalau ada bangunannya,” tambahnya.
Hudaya menambahkan bahwa proses relokasi turut melibatkan Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) untuk menghitung nilai aset sekolah secara independen. Namun hingga kini, pihaknya masih menunggu tindak lanjut dari pengajuan dua lahan tersebut.
“Menunggu tindak lanjut dari usulan itu,” tuturnya.
Ia menyebut lambatnya proses relokasi disebabkan oleh status kepala sekolah yang masih sebagai Pelaksana Tugas (Plt). Meski begitu, kondisi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di SDN Burangkeng 04 dinilai sudah sangat mendesak dan membuat khawatir para guru serta siswa.
“Saya lihat anak-anaknya sekolah di bawah proyek. Kita coba upayakan, nanti saya coba kabid untuk berkoordinasikan di kendala-kendala yang ada, misalnya terkait kepala sekolahnya masih Plt. Apakah memang tidak bisa sama sekali atau bagaimana bisa sampai jadi lambat,” tandas Hudaya. (ris/and)