Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi Kesulitan Atasi Pencemaran Kali Cilemahabang, Ini Sebabnya

1 month ago 32

Beranda Cikarang Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi Kesulitan Atasi Pencemaran Kali Cilemahabang, Ini Sebabnya

ILUSTRASI: Pengendara melintasi bendung Cilemahabang di Cikarang Utara, Kamis (7/8). DLH Kabupaten Bekasi mengakui kesulitan menyelesaikan pencemaran limbah di Kali Cilemahabang. FOTO: ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bekasi mengakui kesulitan menyelesaikan pencemaran limbah di Kali Cilemahabang. Masalah ini tak kunjung tuntas lantaran sejumlah faktor, mulai dari lokasi hulu sungai hingga banyaknya aktivitas tanpa pengolahan limbah.

Juru Bicara DLH Kabupaten Bekasi, Dedy Kurniawan, mengatakan pencemaran di Kali Cilemahabang sudah berlangsung sejak 2020 hingga saat ini. Salah satu kendala utama dalam menyelesaikan permasalahan tersebut ialah letak hulu sungai yang berada di perbatasan Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Bogor, sehingga pengawasan menjadi lebih rumit.

BACA JUGA: Kali Cilemahabang Cikarang Kembali Berbusa, Diduga Berasal dari Limbah

Selain itu, sepanjang aliran sungai dari Cibarusah hingga Cikarang Utara dipadati permukiman dan perusahaan yang banyak belum memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

“Masalah besarnya, ratusan saluran air dari perumahan maupun UMKM tidak melewati proses masuk ke IPAL. Misalnya kayak catering, bekasi cucian dengan sisa makanan,” ucap Dedy, Kamis (7/8).

Dedy mengklaim bahwa untuk sektor industri, pihaknya telah melakukan pengawasan rutin terhadap IPAL. Terjadinya pencemaran limbah yang kini cukup intens, lanjut Dedy, diduga berasal dari endapan sisa air limbah rumah tangga dan industri yang mengendap di dasar sungai.

“Ketika mengendap melewati aliran air yang deras seperti pintu air itu akan terjadi turbulensi sehingga timbul busa. Dan memang itu mempengaruhi kualitas air secara signifikan,” katanya.

Selama satu bulan terakhir, Kali Cilemahabang sudah tiga kali tercemar limbah dan memunculkan busa. Kejadian ini pun ramai di media sosial. Bahkan beberapa waktu lalu, diakui Dedy, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat juga sudah mengambil sampel air Kali Cilemahabang. Namun hingga kini, pihaknya mengaku belum menerima hasil laboratorium tersebut.

“Saat kejadian itu kami juga mendampingi tim dari DLH Jawa Barat. Sampai saat ini kami juga belum ada tembusan terkait hasil laboratorium. Kami sebenarnya juga menunggu arahan dari DLH Jawa Barat seperti apa,” terang Dedy.

Untuk menangani pencemaran limbah, kata Dedy, pihaknya telah merekomendasikan pembangunan IPAL mini di setiap perumahan, terutama yang berdiri di sekitar sungai. Namun rencana tersebut terkendala kondisi lahan yang sempit.

“Sudah kita tempuh dan rekomendasikan, sudah didesain IPAL mini agar air yang masuk ke sungai Cilemahabang kualitasnya baik. Sehingga bisa meningkatkan kualitas air secara keseluruhan,” tandasnya. (ris)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |