Dedi Mulyadi Kaget Bantaran Kali Bekasi Dipenuhi Warung

5 hours ago 3

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengunjungi lokasi longsor tanggul Kali Bekasi di Kampung Babelan Desa Babelan Kota Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi, Rabu (12/3).’FOTO: ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengunjungi lokasi longsor tanggul Kali Bekasi di Kampung Babelan Desa Babelan Kota Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi, Rabu (12/3).

Sepanjang perjalanan, Dedi kaget melihat banyak bangunan yang berdiri di bantaran Kali Bekasi. Orang nomor satu di Tanah Pasundan ini pun berjanji akan menertibkannya.

“Saya lihat sepanjang sungai yang ada di sini, seluruh daerah aliran sungai di sini, dipenuhi warung dan toko. Ke depan akan saya tertibkan, kenapa? ditertibkan untuk kepentingan orang Bekasi sendiri, bukan kepentingan gubernur,” ucap Dedi kepada wartawan, Rabu (12/3).

Selama peninjauan, Dedi melihat kondisi Kali Bekasi yang semakin terkikis. Sebelumnya, bantaran kali ini memiliki tanggul penahan banjir, namun kini sudah hilang tergerus air. Dedi juga mengecek rumah warga yang memiliki sertipikat hak milik (SHM) di bantaran Kali Bekasi dan berdialog dengan warga serta memantau progres normalisasi sungai. Kedatangannya disambut oleh warga yang mengeluhkan banjir akibat luapan kali tersebut, selain ingin berfoto bersama.

Selain itu, Dedi menanyakan kondisi warga pascabanjir yang melanda pada Selasa (12/3). Ia menyatakan bahwa apabila ada rumah yang berada di daerah aliran sungai (DAS), pihaknya akan menegosiasikan penertiban.

BACA JUGA: https://radarbekasi.id/2025/03/12/lelah-hadapi-banjir-warga-babelan-pemilik-sertipikat-minta-pemerintah-bebaskan-lahan-di-bantaran-kali-bekasi/

“Pertama kita lihat status rumahnya itu tanahnya dulu tanah apa. Kalau itu tanahnya, tanah sungai, kenapa bangun rumah di daerah aliran sungai? itu kan enggak boleh,” ujar Dedi.

“Tetapi karena ini adalah bencana pasti pemerintah memberikan perhatian. Tetapi tidak boleh lagi nanti ada rumah di bantaran sungai,” katanya.

Meskipun demikian, Dedi belum mengetahui jumlah pasti rumah yang memiliki SHM di bantaran Kali Bekasi. “Saya tidak tahu jumlahnya, tapi yang penting bagi saya proyek ini harus berjalan,” tambahnya.

Saat ini, proses normalisasi DAS berlangsung menggunakan tujuh alat berat. Dedi berencana menambah 40 alat berat dan memasang tiang pancang tanggul penahan air sebagai solusi permanen untuk mencegah banjir di masa depan. Ia juga meminta agar aparat penegak hukum untuk menjaga kelancaran proyek ini.

“Saya tidak mau pekerjaan ini terhambat karena ini adalah daerah aliran sungai. Senin sudah diputuskan bagaimana status daerah aliran sungai, karena akan ada rapat Gubernur Jawab Barat, Menteri ATR/BPN, dan Kementerian PU,” tandasnya. (ris)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |