Dapur Makan Bergizi Gratis di Setu “Ngebul” Mulai Juli

2 weeks ago 21

Beranda Cikarang Dapur Makan Bergizi Gratis di Setu "Ngebul" Mulai Juli

MULAI DIBANGUN: Ketua Yayasan Pondok Pesantren Nurul Huda, KH Athok Romli Musthofa meletakan batu pertama pembangunan SPPG di Setu, Kamis (1/5). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai dibangun di area Pondok Pesantren Nurul Huda Kecamatan Setu Kabupaten Bekasi

Pembangunan dapur umum ini merupakan hasil kolaborasi antara Badan Gizi Nasional (BGN) dan Induk Koperasi Pondok Pesantren (Inkopontren).

Dapur SPPG Setu ini akan menambah jumlah dapur yang sebelumnya telah hadir di Pebayuran Kabupaten Bekasi.

Ketua Umum Inkopontren, Hapi Zajuli, menyampaikan bahwa dapur di Setu merupakan titik ke-96 yang dibangun. Dapur ini ditargetkan beroperasi untuk memasak mulai Juli 2025.

“Dapur ini ditargetkan juga bisa memenuhi porsi MBG antara 3 ribu sampai 4 ribu,” jelas Zajuli saat peletakan batu pertama pembangunan Dapur SPPG, Kamis (1/5).

Zajuli menjelaskan, jumlah porsi ditentukan berdasarkan jumlah penerima manfaat di wilayah Setu, yang mencakup pelajar TK hingga SMA, balita, ibu hamil, dan menyusui. Jika penerima manfaat mencapai lebih dari 15 ribu orang, maka diperlukan hingga lima dapur MBG.

BACA JUGA: SPPG Kabupaten Bekasi Pastikan Dapur Makan Bergizi Gratis Masih Beroperasi

“Kami berharap melalui kerja sama ini bisa terlaksana dengan baik. Komitmen kami tetap pada kualitas ketersediaan makanan bergizi yang bisa disajikan secara konsisten,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Pondok Pesantren Nurul Huda, Kiai Haji Athok Romli Musthofa, mengatakan bahwa menu yang disajikan akan berbeda setiap hari, sesuai perhitungan gizi dari BGN. Meski tidak terlibat langsung secara teknis, pihaknya mendukung penuh operasional dapur.

Menurutnya, dapur tersebut akan melibatkan warga dari sekitar yayasan.

“Kabarnya 30 orang, termasuk warga kita. Karena sebagian berdampak langsung kepada kantin pesantren. Sebagian kita alihkan yang awalnya di kantin kita usulkan menjadi bagian dari dapur ini,” terang Athok.

Ia berharap pembangunan dapur ini rampung sesuai target. Setiap hari, dapur ini diperkirakan akan memproduksi 4.000 porsi makanan bergizi.

Sebanyak 1.000 porsi akan diperuntukkan bagi santri di Pondok Pesantren Nurul Huda dan sisanya didistribusikan ke sekolah-sekolah serta masyarakat umum.

“Pesantren menjadi salahsatu lembaga yang prioritas karena santri tinggal makan di sini. Saya kira sangat membantu sekali dengan perbaikan gizi,” pungkasnya. (ris)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |