Class Migran Bekali Siswa Bersaing di Dunia Kerja Internasional

1 month ago 30

Beranda Berita Utama Class Migran Bekali Siswa Bersaing di Dunia Kerja Internasional

BERI PENGARAHAN : Menteri Abdul Kadir Karding memberikan pengarahan kepada sejumlah siswa SMA 13 Sekolah Rakyat Bekasi di Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL), Bekasi Timur, Kota Bekasi, Kamis (14/8). RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, mengunjungi Sekolah Rakyat Menangah Atas 13 Bekasi, di Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL), Bekasi Timur, Kota Bekasi, Kamis (14/8).

Dalam kunjungannya, ia memperkenalkan Class Migran, program ekstrakurikuler yang disiapkan untuk membekali siswa sejak dini agar siap bersaing di dunia kerja internasional.

“Jadi hari ini saya sengaja mengunjungi SMA 13 Bekasi yang merupakan rintisan Sekolah Rakyat. Di sini ada 180 siswa, dan tadi saya memberi motivasi kepada adik-adik kita agar mereka punya kepercayaan diri dan semangat,” ujar Karding kepada Wartawan, Kamis (14/8).

Ia menjelaskan bahwa program Class Migran dimulai sejak kelas 10 dalam bentuk ekstrakurikuler. Siswa akan dilatih bahasa asing, terutama bahasa Inggris, serta dibekali pengetahuan tentang negara-negara potensial untuk bekerja, seperti Jepang, Korea, Jerman, dan Eropa lainnya.

“Saya berharap Sekolah Rakyat juga mengakomodasi konsep yang ada di kami, di Kementerian P2MI, namanya Class Migran. Di sana mereka akan dilatih paling tidak bahasa, dan yang kedua soal pengetahuan tentang negara-negara yang potensial untuk bekerja,” ucapnya.

Menurut Karding, program ini berjalan selama tiga tahun dan menyiapkan siswa tidak hanya untuk bekerja di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri. Mereka juga bisa memilih untuk melanjutkan kuliah setelah lulus.

“Kita harapkan ini tiga tahun berjalan. Lalu nanti setelah mereka lulus, peluang mereka untuk terserap itu sangat tinggi. Yang tidak mau bekerja di dalam negeri, boleh bekerja di luar negeri. Atau yang ingin melanjutkan kuliah, silakan. Itu pilihan saja,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa siswa berpeluang mendapatkan penghasilan tinggi serta pengalaman kerja internasional yang membawa manfaat, termasuk transfer teknologi, pengetahuan, keterampilan, hingga karakter.

“Sehingga paling tidak dua bulan atau tiga bulan, dengan gaji yang cukup tinggi, pengalaman yang cukup baik. Transfer teknologi, transfer knowledge, karakter, skill jadi akan sangat baik,” tambahnya.

Program ini juga didukung dengan kerja sama lintas kementerian. Untuk tenaga pengajar, pihaknya akan menggandeng lembaga bahasa dan alumni pekerja migran dari berbagai negara.

“Tenaga pengajar bisa dari sekolah bahasa, atau kita hire dari alumni Jepang, Korea, atau negara lain. Tapi secara umum, yang saya minta diwajibkan tadi adalah bahasa Inggris sejak awal, sebagai bahasa kedua. Ini penting, karena kita tidak bisa berselancar di era global ini kalau kita nggak bisa bahasa Inggris,” tegasnya.

Karding mengungkapkan bahwa program Class Migran sebelumnya sudah diluncurkan di Lampung dan mendapat respons luar biasa.

“Kemarin saya launching di Lampung, dalam seminggu yang daftar 8.000 orang masuk ekstrakurikuler itu,” katanya.

Melalui Class Migran, Kementerian P2MI berharap siswa SMA punya lebih banyak pilihan masa depan baik untuk bekerja, kuliah, atau bahkan bekerja di luar negeri dengan bekal kemampuan yang lebih siap secara global. (rez)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |