Bukan Sekadar Hafalan! Ini Konsep “Deep Learning” di Sekolah

2 days ago 15

Beranda Pendidikan Bukan Sekadar Hafalan! Ini Konsep "Deep Learning" di Sekolah

ILUSTRASI: Para siswa SDN Jatiluhur 1 Kota Bekasi menyalami guru jelang proses pembelajaran di dalam kelas. FOTO: DEWI WARDAH/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dunia pendidikan bersiap memasuki babak baru. Dengan terbitnya Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Permendikdasmen) Nomor 13 Tahun 2025, sekolah diwajibkan menerapkan pembelajaran mendalam atau deep learning mulai tahun ajaran 2025/2026.

Kepala SMPN 34 Kota Bekasi, Arief Purnama, mengatakan deep learning dapat diterapkan secara beriringan dengan Kurikulum 2013 maupun Kurikulum Merdeka.

“Beberapa hal bisa terintegrasi, bahkan ada muatan pelajaran yang nantinya akan berubah,” jelasnya.

Lebih lanjut, Arief memaparkan, karakteristik pembelajaran mendalam adalah pembelajaran yang “sempit tetapi mendalam,” yang berpotensi mengubah isi mata pelajaran yang sudah ada.

“Penerapan pembelajaran mendalam sebagaimana diatur dalam Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025 ini, meniscayakan adanya perubahan muatan dalam setiap mata pelajaran,” tegasnya.

Ia menambahkan, deep learning juga dapat dikaitkan dengan konteks budaya, sosial, dan tantangan sehari-hari. “Harapannya, pembelajaran mendalam ini menjadi fondasi pengembangan kesadaran diri siswa secara spiritual, sosial, kontekstual, dan relevan dengan kehidupan,” tuturnya.

Menurut Arief, pembelajaran mendalam bukan sekadar mengacu pada written curriculum atau kurikulum tertulis, tetapi lebih pada penciptaan suasana belajar yang membentuk kesadaran. Pendekatan ini diharapkan mampu mewujudkan delapan dimensi profil lulusan: keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kewargaan, penalaran kritis, kreativitas, kolaborasi, kemandirian, kesehatan, dan komunikasi.

Hal senada disampaikan oleh Pengawas SD Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi, Supyanto. Ia menegaskan, bahwa pendekatan ini bisa langsung diterapkan oleh sekolah.

“Untuk pembelajaran mendalam ini, bisa langsung disesuaikan oleh sekolah. Berbeda dengan AI dan coding, yang merupakan mata pelajaran pilihan dan dapat diterapkan secara bertahap,” jelasnya.

Supyanto menutup dengan menekankan bahwa deep learning merupakan pendekatan yang berfokus pada pengalaman belajar yang lebih bermakna bagi siswa. “Ini adalah pendekatan yang bisa langsung dilakukan sekolah dalam proses pembelajaran,” tandasnya. (dew)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |