Begini Kondisi Terkini Bayi di Jakasampurna yang Alami Ruam Kulit Setelah Konsumsi Obat Diduga Kedaluwarsa dari Puskesmas 

4 hours ago 3

Beranda Metropolis Begini Kondisi Terkini Bayi di Jakasampurna yang Alami Ruam Kulit Setelah Konsumsi Obat Diduga Kedaluwarsa dari Puskesmas 

DIPANTAU: Camat Bekasi Barat, Ridwan AS menjenguk balita yang diduga mengalami ruam dan bengkak usai mengkonsumsi obat kedaluwarsa yang diberikan oleh Posyandu Rawa Tembaga, Jakasampurna, Bekasi Barat. ISTIMEWA/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI -Bayi berusia delapan bulan di Kelurahan Jakasampurna Kecamatan Bekasi Barat, yang mengalami ruam kulit dan gatal-gatal setelah mengonsumsi obat diduga telah kedaluwarsa dari Puskesmas Rawa Tembaga, kini kondisinya mulai membaik.

Kabar tersebut disampaikan orangtua sang bayi saat kembali dikonfirmasi Radar Bekasi kemarin.

“Alhamdulillah sekarang kondisi anak saya sudah membaik. Tapi masih ada ruam-ruamnya,” kata Ningsih orangtua bayi, Kamis (13/3).

Ningsih masih menyayangkan sikap Posyandu dan Puskesmas yang tidak bergerak cepat ketika mendapat keluhan dan laporan akan kondisi anaknya.

Padahal kata Ningsih keluarganya sempat menerima kehadiran dari pihak Puskesmas saat dirinya bekerja, namun tak menindaklanjuti dengan pemeriksaan lebih lanjut.

“Mereka hanya bilang. Oke kita observasi. Saya ga mau seperti itu maksud saya bawalah anak saya ke RS jangan hanya minta maaf tapi gak ada tindakannya,” ujarnya.

BACA JUGA: Respon Dinkes Soal Bayi di Jakasampurna Alami Ruam Kulit Setelah Konsumsi Obat Diduga Kedaluwarsa dari Puskesmas 

Ia juga menilai, petugas kesehatan lalai menjalankan tugasnya sehingga anaknya diduga mengalami dampak buruk akibat mengkonsumsi obat kedaluwarsa.

Padahal kata dia, tak ingin mempersoalkan masalah yang menimpa anaknya jika dari pihak Posyandu maupun Puskesmas memberikan upaya penanganan lebih serius.

“Saya memaafkan. Tapi harus ada tindakan konkrit. Dan sekarang sudah ditangani oleh pak Wali Kota,” imbuhnya.

Lanjut Ningsih, mengikuti pelayanan kesehatan di Posyandu bukan kali pertama. Anak pertamanya juga selalu mengikuti pemeriksaan di Posyandu namun baru kali ini mengalami kejadian tersebut.

Kejadian itu membuatnya khawatir dan berharap anaknya bisa sehat seperti semula dan ke depan menjadi pelajaran bagi para Nakes termasuk orang tua selalu teliti ketika memberikan obat.

“Pokoknya harus lebih teliti lagi lah. Baik orang tua maupun pihak nakes. Saya juga kerja di farmasi, satu bulan saja obat yang kedaluwarsa itu sudah dipisah. Tapi ini sudah dua tahun tidak terkontrol. Intinya kita harus waspada dan teliti lagi,” ungkapnya.

Setelah mencuatnya kejadian tersebut sejumlah pejabat pemangku wilayah hingga Wali Kota Bekasi menaruh perhatian serius.

Camat Bekasi Barat, Ridwan AS turut prihatin atas kejadian yang menimpa bayi berusia 8 bulan di wilayahnya. Dirinya mengaku datang langsung ke kediaman bayi tersebut untuk memastikan kondisinya hingga mendapat pemeriksaan lebih lanjut.

“Alhamdulillah kondisi balita sudah membaik. Dan sudah mendapatkan penanganan yang tepat di RS,” ucapnya.

Pihaknya juga telah memberikan bantuan agar bayi tersebut dapat di observasi di RS terdekat. Pemeriksaan sudah diberikan dan saat ini bayi tersebut sudah kembali ke rumah.

“Kita pastikan terfasilitasi, baik untuk tempat perawatan maupun pemeriksaan kesehatannya. Kita akan kontrol hingga balita ibu Ningsih sehat kembali,” tukasnya.

Sementara, pihak puskesmas saat coba dikonfirmasi belum memberikan jawaban. Termasuk saat coba dikonfirmasi kronologis diberikannya obat diduga kedaluwarsa ke bayi berusia 8 bulan tersebut. (pay)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |