Banjir Setengah Meter Rendam Rawalumbu

1 month ago 27

MOGOK : Pengendara motor mendorong motornya yang mogok usai terjebak banjir di Jembatan 7, Rawalumbu, Kota Bekasi, Selasa (12/8). RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Hujan deras yang mengguyur kawasan Rawalumbu, Kota Bekasi, pada Selasa siang menyebabkan banjir hingga setinggi 50 sentimeter. Genangan air merendam jalan-jalan utama dan permukiman warga, membuat aktivitas lumpuh, kendaraan mogok, dan para pedagang kecil terpaksa menutup usaha mereka lebih awal.

Banjir mulai terjadi sekitar pukul 13.30 WIB, tidak lama setelah hujan dengan intensitas tinggi turun sejak pukul 12.30 WIB. Warga menyebut banjir kali ini bukan disebabkan air kiriman dari wilayah lain, melainkan murni karena curah hujan lokal yang deras dan buruknya sistem drainase.

“Airnya dari hujan langsung, bukan kiriman. Hujan gede banget, campur angin juga,” kata Zain (35), yang kesehariannya berdagang rujak dan pisang cokelat di sekitar Jembatan 6, Rawalumbu, Selasa (12/8).

BACA JUGA: Enam Permukiman di Kota Bekasi Dikepung Banjir

Zain mengaku baru pertama kali mengalami banjir kembali setelah hampir satu tahun kawasan tersebut tidak tergenang, terutama sejak perbaikan jalan dan pengecoran dilakukan tahun lalu. Namun, kali ini ia terpaksa menutup dagangannya lebih awal karena khawatir gerobaknya rusak akibat limpasan air dari kendaraan yang melintas.

“Saya biasanya buka sampai malam. Tapi ini tutup, takut kena air dari mobil lewat. Gerobak yang sebelah saya sampai hancur,” ujarnya.

Banjir juga menyebabkan sejumlah sepeda motor mogok di tengah jalan. Zain bahkan sempat memperingatkan pengendara untuk tidak memaksakan melintas di tengah genangan.

“Banyak yang mogok. Saya sempat larang pengendara biar jangan maksa masuk, tapi tetap nekat,” katanya.

Hal serupa disampaikan Elsa (17), pelajar yang ikut terdampak banjir. Ia mengatakan hujan deras mulai turun sekitar pukul 12.30 WIB dan membuat air meluap hingga menutupi badan jalan.

“Kalau hujannya deres banget, ya pasti banjir. Tadi katanya juga dapat kiriman air. Tapi saluran air di sini juga belum digaruk, masih banyak sedimen,” ungkapnya.

Ia juga mengingatkan pentingnya peran warga dalam menjaga kebersihan lingkungan.

“Tadi kita lihat ada karung-karung sampah di pinggir got. Harusnya jangan buang sembarangan, itu bikin mampet,” katanya.

Pantauan di lokasi, banjir melanda wilayah Rawalumbu mulai dari Jembatan 0 hingga Jembatan 13, Sebagian rumah warga kemasukan air, dan aktivitas ekonomi masyarakat terganggu. Meski hujan mulai reda, genangan masih terlihat di sejumlah titik hingga sore hari.

Warga berharap pemerintah segera mengambil langkah cepat untuk membersihkan saluran air, memperbaiki drainase, serta melakukan edukasi kepada masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan yang bisa memperparah banjir.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi telah menetapkan imbauan resmi status siaga darurat bencana tahun 2025 terhitung sejak tanggal 25 Juli-31 Agustus 2025.

Status itu ditetapkan berdasarkan Keputusan Wali Kota Bekasi Nomor: 400.9.10/Kep.448-BPBD/VII/2025.

“Pemerintah Kota Bekasi menetapkan Status Siaga Darurat Bencana Banjir, Cuaca Ekstrem, dan Tanah Longsor,” demikian dalam imbauan tersebut.

BPBD pun turut mengimbau agar warga meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir, angin kencang, dan longsor.

“Menjaga kebersihan saluran air dan lingkungan. Menyimpan dokumen penting di tempat aman. Segera lapor jika terjadi situasi darurat ke BPBD,” lanjut imbauan dalam surat edaran tersebut. (rez)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |