Beranda Cikarang Banjir di Underpass MM2100 Cikarang Gegara Pompa Belum Difungsikan

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Banjir di underpass kawasan industri MM2100 Kecamatan Cikarang Barat Kabupaten Bekasi terjadi karena pompa yang terpasang di lokasi belum difungsikan.
Genangan air berwarna biru kehijauan yang mulai muncul sejak Senin (7/7) itu belum juga surut hingga Kamis (10/7), meskipun penyedotan sudah dilakukan sejak Rabu (9/7) dengan mengerahkan empat unit pompa dari lokasi lain.
General Manager Operation Kawasan Industri MM2100, Darwoto, menjelaskan genangan air terjadi karena pompa yang telah terpasang belum difungsikan. Hal ini berkaitan dengan belum dioperasikannya jalan underpass untuk lalu lintas kendaraan.
“Sudah terinstal pompa di lokasi, tapi karena underpass belum digunakan, mungkin belum difungsikan atau ada kerusakan,” ujarnya, Kamis (10/7)
Ia menjelaskan air yang menggenangi underpass merupakan air hujan, bukan limbah atau saluran. Letaknya yang rendah membuat air cepat menggenang.
“Itu air dari curah hujan. Makanya airnya bening, bukan air dari saluran. Air dari curah hujan sepanjang berapa jam terjadi, di kanan kiri apalagi posisi tempatnya rendah,” tambahnya.
Underpass tersebut, kata Darwoto, dibangun sebagai akses penunjang kawasan industri dan Tol Cimanggis–Cibitung. Meski berada di bawah kewenangan PT Bekasi Fajar Industrial Estate (Befa), pihaknya ikut menangani banjir karena sudah viral di media sosial.
“Ketika dibangun tol Jorr 2, nah Bekasi Fajar itu mempunyai lahan di sisi barat, waktu tol dibangun sekalian dibangun underpassnya. Jadi memang jalur untuk persiapan ketika nanti sisi baratnya dikembangkan,” terang Darwoto.
BACA JUGA: Belum Setahun Tinggal, Warga Perumahan The Arthera Hill 2 Enam Kali Dilanda Banjir
Saat ini, empat unit pompa dikerahkan untuk menyedot air hujan yang membanjiri underpass. Proses penyedotan telah berlangsung sejak Rabu (9/7) dan dilakukan selama 24 jam nonstop. Sebagai langkah antisipasi, aliran listrik untuk lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) juga telah diputus guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
“Tadi hasil komunikasi dengan pihak Bekasi Fajar paling lama tiga hari kalau tidak nambah hujan. Tapi karena dikerahkan empat pompa mudah-mudahan pompanya sehat terus, selama lebih 24 jam mungkin lebih cepat,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi adanya warga yang berenang dan memperlancar proses penyedotan air itu, pihaknya juga telah memasang spanduk peringatan di dua sisi akses masuk underpass. Selain itu, disiagakan keamanan kawasan untuk berjaga di lokasi underpass.
“Supaya tidak digunakan oleh masyarakat untuk hal yang bersifat hiburan. Kami khawatir kalau ada bercanda anak-anak terus terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti tenggelam atau apa, nanti kan jadi masalah. Dari aspek itu saja kita perhatikan,” tandas Darwoto. (ris)