Beranda Bekasi Bahas Haji 2025 di Bekasi, Menag Janji Masalah Tenda di Mina Tak Terulang, Begini Strateginya

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemerintah menyatakan kesiapannya dalam penyelenggaraan ibadah haji 2025 dengan persiapan fasilitas yang lebih matang dibanding tahun sebelumnya.
Seluruh elemen layanan utama, mulai dari akomodasi, transportasi, hingga konsumsi, telah dipersiapkan dan kini memasuki tahap akhir verifikasi di Arab Saudi.
Menteri Agama, Nasaruddin Umar, mengatakan bahwa fasilitas pokok seperti hotel di Makkah dan Madinah, katering jemaah, armada bus, hingga pesawat pengangkut telah rampung dipersiapkan
“Kami tidak ingin mengatakan 100 persen, karena masih ada asesoris-asesoris tertentu yang perlu dirumuskan. Tapi, prinsipnya semua (yang mendasar,red) sudah selesai,” ujar Nasaruddin dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Haji di Asrama Haji Bekasi, Rabu (23/4) malam.
Evaluasi terhadap pelaksanaan haji 2024 menjadi catatan penting, terutama terkait tenda di Mina yang penuh hingga membuat sebagian jemaah terpaksa tidur di lorong.
Nasaruddin mengungkapkan bahwa hal tersebut terjadi karena adanya tambahan kuota sebanyak 20 ribu jemaah yang datang secara mendadak.
BACA JUGA: Jemaah Dijadwalkan Masuk Asrama Haji Embarkasi Bekasi 2 Mei 2025, Begini Persiapan Pengelola
“Bayangan saya, kalau 20 ribu tambahan kuota itu di last minute, sementara sudah terkavling habis di lokasi-lokasi, di Mina, di Arafah, di tempat-tempat yang lain. Nah, tentu tidak mudah menampung yang tambahan,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa tahun ini pemerintah tidak akan mengajukan tambahan kuota jemaah demi menjaga kelancaran dan kenyamanan pelaksanaan ibadah.
Fokus akan dialihkan pada penambahan kuota petugas untuk memperkuat layanan.
“Tahun ini kita mulai tertibkan. Insya Allah, kita akan berusaha untuk tidak terjadi hal yang seperti itu. Karena tidak ada, kita tidak memperjuangkan kuota tambahan jemaah, yang kita perjuangkan dengan kuota tambahan tugas,” tegas Menag.
Untuk mendukung skema murur—jemaah yang melintas tanpa bermalam di Mina—pemerintah menyiapkan hotel yang hanya berjarak sekitar 1 hingga 1,5 kilometer dari lokasi lempar jumrah.
“Kita sekarang ini kalau murur itu bukan asal murur. Nah kita murur di sini adalah perjalanan itu tidak terlalu jauh, Dan itu disiapkan makanan. Makanan siap saji di antara mereka itu ya. Jadi ada persiapannya,” jelasnya.
Nasaruddin juga menyampaikan apresiasi dari otoritas Arab Saudi, yang menyebut jemaah Indonesia sebagai yang paling tertib di antara negara lain.
“Satu dari lima jemaah dunia berasal dari Indonesia, tapi pelanggarannya paling sedikit. Karena kita serius menyiapkan ini sebagai pelayanan negara,” pungkasnya. (rez)