
RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah III Jawa Barat (Jabar) mengungkapkan masih ada ribuan ijazah SMA-SMK Negeri di Kota dan Kabupaten Bekasi yang belum diambil oleh alumninya.
Berdasarkan data sementara, terdapat 3.269 ijazah yang belum diambil. Rinciannya di Kabupaten Bekasi 482 ijazah SMA Negeri dan 1.250 ijazah SMK Negeri. Sedangkan di Kabupaten Bekasi 543 ijazah SMA Negeri dan 994 ijazah SMK Negeri.
Pengawas KCD Pendidikan Wilayah III, Rojali, menjelaskan bahwa sebagian besar ijazah yang belum diambil berasal dari lulusan lima tahun terakhir.
“Di luar 2020 hingga 2024, hampir semua ijazah sudah diambil, dan yang belum mencapai kurang dari 5 persen,” ujarnya kepada Radar Bekasi.
Menurut Rojali, alasan utama alumni belum mengambil ijazah mereka karena telah pindah tempat tinggal.
“Mayoritas sudah pindah tempat tinggal, bahkan ada juga siswa yang belum melakukan cap jari di ijazah,” bebernya.
BACA JUGA: Tri Adhianto Kaji Percepatan Penyerahan Ijazah yang Tertahan
Dia menambahkan secara umum, siswa sekolah negeri tidak perlu membayar tunggakan untuk mengambil ijazah mereka. Jika ada sekolah yang menahan ijazah siswa karena tunggakan, sekolah tersebut bisa dikenakan sanksi, seperti penghentian Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan bantuan lainnya.
“Untuk sekolah negeri itu tidak perlu membayar tunggakan, sehingga tidak ada alasan untuk menahan ijazah,” terangnya.
Rojali juga menyampaikan bahwa para guru telah diberi tugas untuk mencari dan menghubungi alumni agar segera mengambil ijazah mereka di sekolah masing-masing.
“Pihak sekolah terus berupaya mencari siswa yang sudah lulus namun belum mengambil ijazah bahkan mendatangi alamat rumah alumni, tapi sudah pindah,” ucapnya.
Dia melanjutkan, setiap sekolah ditugaskan untuk menyimpan ijazah alumni dengan harapan suatu saat nanti bisa diambil oleh pemiliknya.
“Ada sebagian sekolah belum menyerahkan ijazah tersebut ke KCD Wilayah III, dan masih disimpan oleh sekolah masing-masing,” tandas Rojali.
Sementara itu, Kepala SMAN 1 Sukakarya Kabupaten Bekasi, Acep Hadi, mengatakan bahwa untuk siswa yang lulus antara 2020 hingga 2024, semuanya sudah mengambil ijazah mereka.
“Kalau di sekolah kami semua siswa atau alumni sudah mengambil ijazah masing-masing, dan memang sebelumnya ada 1 dan 2 orang belum, tapi setelah dihubungi akhirnya diambil,” ungkapnya.
Namun, masih ada 9 ijazah dari tahun kelulusan 2009 dan 2010 yang belum diambil. Guru-guru di sekolah tersebut telah berupaya menghubungi dan mendatangi rumah alumni tersebut.
“Kami sudah menghubungi dan mendatangi rumah siswa yang belum mengambil ijazah, dan terkonfirmasi telah lama pindah,” tutupnya. (dew)