Beranda Bekasi Akibat Gempa 4,9 M di Kab Bekasi, Bangunan Musola di Bojongmangu Roboh

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dampak gempa bumi magnitudo 4,9 di Kabupaten Bekasi, Rabu (28/8/2025) dilaporkan telah merusak sejumlah bangunan di wilayah Kabupaten Bekasi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi mengungkapkan, laporan sementara satu mushola di Desa Sukabungah, Kecamatan Bojongmangu, alami kerusakan berat hingga roboh akibat gempa yang terjadi. Meski begitu, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
“Hingga saat ini, 1 Sarana Ibadah (Mushola) di Desa Sukabungah Kecamatan Bojongmangu Rusak Berat / Roboh, tidak ada korban jiwa akibat gempa tersebut di wilayah Kabupaten Bekasi,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi, Muchlis dalam siaran tertulis, Rabu (20/8/2025).
BACA JUGA: BMKG Ungkap Penyebab Gempa 4,9 Magnitudo di Kab Bekasi, Gempa Susulan M2.1
Ia menyatakan saat ini tim BPBD Kabupaten Bekasi terus melakukan koordinasi dengan BMKG, BPBD Provinsi Jawa Barat, serta aparatur kecamatan untuk memantau perkembangan situasi sekaligus mengantisipasi potensi gempa susulan yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
“Saat ini Tim BPBD Kabupaten terus berkoordinasi dengan BMKG, BPBD Provinsi Jawa Barat, dan aparatur Kecamatan untuk memantau perkembangan situasi serta kemungkinan adanya gempa susulan,” katanya.
Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Bekasi, untuk tetap tenang dan tidak panik dan menyarankan untuk selalu memperhatikan informasi yang dikeluarkan secara resmi oleh pihak BMKG dan BPBD Kabupaten Bekasi agar terhindar dari berita hoax yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“Masyarakat diimbau tetap waspada namun tidak panik, serta selalu memperhatikan informasi resmi dari BMKG dan BPBD Kabupaten Bekasi,” imbaunya.
Adapun berikut ini isi himbauan BPBD terkait gempabumi 4,9 magnitudo yang mengguncang wilayah Kabupaten Bekasi dan sekitarnya.
1. Tetap tenang dan waspada terhadap kemungkinan gempa susulan. Jangan mudah percaya pada informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
2. Periksa kondisi bangunan di sekitar tempat tinggal. Jika terdapat retakan atau kerusakan, segera menjauh untuk menghindari potensi bahaya.
3. Hindari penggunaan api terbuka (lilin, kompor, korek api) apabila berada di dalam bangunan yang mungkin mengalami kerusakan pada instalasi gas.
4. Bagi warga yang tinggal di gedung bertingkat, pastikan menggunakan jalur evakuasi dengan tertib jika diperlukan. Hindari penggunaan lift saat evakuasi.
5. Masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir atau bantaran sungai agar tetap waspada terhadap potensi bahaya sekunder, meskipun hingga saat ini tidak terdeteksi adanya ancaman tsunami.
6. Simak terus informasi resmi melalui kanal BPBD Kabupaten Bekasi, BMKG, maupun pemerintah daerah. (cr1)