Ahmad Dhani Laporkan Psikolog Lita Gading ke KPAI dan Polda Metro Jaya

2 months ago 36

Beranda Entertainment Ahmad Dhani Laporkan Psikolog Lita Gading ke KPAI dan Polda Metro Jaya

Potret musisi Ahmad Dhani. Foto: Instagram

RADARBEKASI.ID, JAKARTA – Musisi dan tokoh publik Ahmad Dhani bersama istrinya, Mulan Jameela, secara resmi mengadukan psikolog Lita Gading ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada Rabu (9/7).

Laporan tersebut dilayangkan karena pernyataan dan tindakan Lita Gading dinilai telah merugikan anak mereka, Safeea Ahmad, dan dianggap melanggar Undang-Undang Perlindungan Anak.

Dalam keterangan pers yang disampaikan di kantor KPAI, Menteng, Jakarta Pusat, Ahmad Dhani menyatakan bahwa tindakan Lita Gading, yang diketahui merupakan seorang psikolog, sangat tidak pantas dan tidak mencerminkan etika seorang profesional di bidang kesehatan mental, terutama dalam kaitannya dengan perlindungan anak.

Sebagai masyarakat berpendidikan lebih, seharusnya melindungi anak-anak dari kekerasan baik psikis dan fisik,” ujar pentolan Dewa 19 tersebut, dikutip dari JawaPos pada Kamis (10/7/2025).

Ia menegaskan bahwa komentar negatif dari publik memang kerap muncul, namun sangat disesalkan jika hal itu datang dari seorang yang memiliki latar belakang pendidikan tinggi dan profesi sebagai psikolog.

Baca Juga: Duka Berlapis, Anak Dilarikan ke Rumah Sakit Saat Nikita Mirzani Jalani Proses Hukum

Tak hanya mengadukan ke KPAI, Ahmad Dhani juga mengumumkan rencana pelaporan pidana terhadap Lita Gading ke Polda Metro Jaya. Laporan tersebut direncanakan akan dibuat pada Jumat (11/7/2025).

“Lusa kita akan membuat laporan ke Polda Metro Jaya. Selebihnya biar polisi saja yang manggil,” ungkapnya.

Dhani menyampaikan bahwa langkah hukum ini diambil untuk memberikan efek jera dan sebagai pembelajaran bagi masyarakat luas agar lebih berhati-hati, terutama dalam memperlakukan anak-anak di ruang publik, termasuk di media sosial.

Menurutnya, anak-anak adalah pihak yang seharusnya mendapatkan perlindungan penuh, bukan menjadi korban perundungan, apalagi di ranah digital. Ia pun menyoroti ketidakadilan yang dirasakannya ketika seorang anak yang tidak tahu apa-apa menjadi sasaran bully dari orang dewasa.

Mereka tidak punya hati nurani. Kalau punya hati nurani dan tahu aturan, seharusnya mereka tidak akan bully anak kecil,” tegas Dhani dengan nada kecewa.(ce2)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |