Korban-Pelaku Kasus Pelecehan Seksual di Kota Bekasi Ditangani Serius

1 day ago 10

Beranda Metropolis Korban-Pelaku Kasus Pelecehan Seksual di Kota Bekasi Ditangani Serius

Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi akan memberikan pendampingan psikologis dan hukum terhadap korban dan pelaku dalam kasus kekerasan seksual sesama jenis yang melibatkan siswa kelas 2 SD berinisial Y (8) di kawasan Medan Satria, Kota Bekasi.

Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, menyatakan fokus utama pemerintah saat ini adalah pemulihan kondisi mental kedua belah pihak, terutama korban yang masih mengalami trauma berat.

“Korban harus segera pulih, bisa kembali bermain dengan teman-temannya, dan melanjutkan sekolah seperti biasa. Ini bukan situasi mudah, terutama bagi keluarga korban,” ujar Tri, Rabu (11/6).

BACA JUGA: DP3A Dampingi Korban dan Terduga Pelaku Pelecehan Seksual Anak

Pemkot, kata dia, menyiapkan pendampingan menyeluruh, baik dari sisi psikologis maupun jika diperlukan, dari sisi hukum.

“Kami akan libatkan tenaga psikolog untuk mendalami lebih jauh kondisi kejiwaan anak-anak yang terlibat. Jika ditemukan celah hukum, kami siap memberikan dukungan dari aspek yuridis,” jelasnya.

Tri mengaku prihatin atas usia pelaku yang juga baru delapan tahun. Menurutnya, peristiwa ini menunjukkan adanya kemungkinan gangguan pola asuh atau paparan informasi yang tidak semestinya.

“Pelaku masih sangat kecil, tapi sudah bisa melakukan tindakan sodomi. Ini jadi perhatian serius. Kami menunggu hasil asesmen psikolog untuk mengetahui lebih jauh motif dan latar belakang perilaku tersebut,” tegasnya.

BACA JUGA: Kasus Pelecehan Seksual Anak Akhirnya Ditangani Polres Metro Bekasi Kota

Ia meminta masyarakat untuk tidak menghakimi keluarga korban dan menambah beban psikologis yang sudah berat.

“Kami sudah berkomunikasi langsung dengan orang tua korban. Beban emosional mereka luar biasa. Jangan ada stigma dari masyarakat. Ini saatnya kita hadir untuk mendampingi, bukan menghakimi,” ujar Tri.

Sebagai langkah preventif, Tri mengajak seluruh orang tua untuk lebih aktif menjalin komunikasi dengan anak, memberikan pemahaman tentang batasan dan norma sosial.

“Anak adalah investasi masa depan. Pendidikan karakter dimulai dari rumah. Peran orang tua menjadi sangat krusial dalam membentuk pribadi anak yang sehat secara mental dan sosial,” tutupnya.

Kasus ini kini dalam penanganan aparat dan lembaga perlindungan anak. Pendalaman psikologis terhadap kedua anak sedang berlangsung untuk menentukan langkah rehabilitasi dan pembinaan lanjutan. (rez)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |