Beranda Bisnis Potensi Ekonomi Baru Menyapa Ibu-ibu Bank Sampah 21 Bekasi

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Senyum dan semangat terpancar dari wajah sejumlah ibu rumah tangga anggota Bank Sampah (BS) 21 saat mengikuti pelatihan pembuatan absorben boom KAPUKITA yang digelar PT Pertamina EP Regional 2 Zona 7 Tambun Field, Senin (8/9).
Bertempat di Sekretariat BS 21, Perumahan Villa Gading Harapan, Desa Kedungjaya, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, mereka dengan cekatan mencoba mengolah serat alam kapuk menjadi produk bernilai ekonomi.
“Cukup mudah. Satu absorben prosesnya nggak sampai 10 menit,” ungkap anggota BS 21, Ade Iis Sumarni (45).
Iis bersama tujuh anggota BS 21 lainnya kini siap menerima pesanan absorben boom KAPUKITA dari PT Pertamina EP Regional 2 Zona 7 Tambun Field. KAPUKITA (Kapuk Alam Penyerap untuk Kendali Insiden Tumpahan di Perairan), merupakan inovasi ramah lingkungan yang digagas perwira Pertamina di wilayah tersebut.
Iis pun mengaku telah memahami proses pembuatan
absorben boom KAPUKITA.
“Prosesnya cukup mudah. Kapuk kering direndam selama 15 menit lalu dijemur. Lalu dimasukkan ke kain batis berukuran 4 meter,” ujarnya.
Menurutnya, produksi absorben ini diakui Iis dapat membuka peluang ekonomi baru bagi anggota BS 21. Selama ini, mereka hanya mengandalkan penghasilan dari penjualan sampah anorganik, seperti kardus dan botol plastik.
Tenaga Ahli Environment PT Pertamina EP Regional 2 Zona 7 Tambun Field, Talitha Jocelin Indiari, menyebutkan bahwa pembuatan absorben boom KAPUKITA tidaklah rumit.
“Tidak perlu keahlian khusus,” ucapnya.
Sementara, Community Relation Officer PT Pertamina EP Regional 2 Zona 7 Tambun Field, Anggun Intan Permata Sari, menyampaikan pembuatan absorben boom KAPUKITA bisa menjadi peluang ekonomi baru bagi ibu-ibu BS 21.
“Ini bisa menjadi potensi ekonomi baru bagi ibu-ibu BS 21 apabila mau membuat,” ujar Anggun.
Ia menjelaskan, kebutuhan absorben boom KAPUKITA di PT Pertamina EP Regional 2 Zona 7 Tambun Field sejumlah 140 pcs per tahun untuk penanganan insiden di perairan.
Untuk membuat absorben boom KAPUKITA, bahan yang dibutuhkan cukup sederhana, yakni gunting, kapuk kering, benang nilon, dan kain batis. Dari hasil perhitungan, total biaya produksi untuk 140 pcs hanya sekitar Rp3.160.000.
Rinciannya meliputi pembelian gunting lima unit Rp150 ribu, jarum jahit dua pak Rp20 ribu, benang enam gulung Rp18 ribu, kain batis 84 meter Rp672 ribu, serat kapuk 140 kilogram Rp1.820.000, serta air bersih 24 galon Rp480 ribu. Setiap pcs absorben dihargai Rp100 ribu. Dengan demikian, total nilai jual 140 pcs mencapai Rp14 juta.
“Artinya modal Rp3.160.000 nilai jual Rp14 juta, maka potensi keuntungannya Rp10.840.000 per 140 pcs atau Rp77.429 per pcs,” tuturnya.
Selain memenuhi kebutuhan internal PT Pertamina EP Regional 2 Zona 7 Tambun Field, produk ini juga berpeluang dipasarkan lebih luas. Potensinya besar, terutama untuk industri lain yang membutuhkan solusi dalam menangani tumpahan minyak di perairan.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bekasi, Sukmawatty Karnahadijat, mendorong ibu-ibu anggota BS 21 untuk bisa membuat absorben boom KAPUKITA.
“Ini peluang, harus diambil,” ujarnya. (oke)