Kejar Target PBB-P2, Lurah Jatiasih Terjun Petugas Door to Door Verifikasi Data Pajak

1 month ago 33

Beranda Satelit Kejar Target PBB-P2, Lurah Jatiasih Terjun Petugas Door to Door Verifikasi Data Pajak

ARAHAN: Lurah Jatiasih, Sakum Nugraha, saat memberikan arahan ke sejumlah stafnya sebelum melakukan verifikasi SPPT PBB-P2. FOTO: ISTIMEWA

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Upaya mengejar ketertinggalan target realisasi Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) terus dilakukan Kelurahan Jatiasih Kota Bekasi.

Sejumlah petugas diterjunkan langsung ke lingkungan warga, melakukan verifikasi dari pintu ke pintu (door to door) untuk mencocokkan data SPPT dengan kondisi riil di lapangan.

Langkah ini diambil menyusul masih ditemukannya ketidaksesuaian antara data Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) PBB-P2 yang dicetak oleh Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) dengan data kepemilikan tanah warga yang sebenarnya.

“Kami ingin pastikan bahwa data PBB yang beredar sesuai dengan nama dan alamat pemilik tanah yang sekarang. Kalau ada yang tidak cocok, langsung kita catat dan akan kami ajukan untuk perbaikan,” ungkap Lurah Jatiasih, Sakum Nugraha, kepada Radar Bekasi, Senin (5/5).

Sakum menyebut, verifikasi ini tak sekadar mencocokkan data formal, tetapi juga menelusuri apakah pemilik dalam SPPT masih berdomisili di alamat tersebut atau telah terjadi alih kepemilikan tanah.

“Masih banyak ditemukan PBB atas nama pemilik lama. Ini mengganggu proses penagihan dan pencatatan. Kami ingin pastikan semuanya bersih dan tepat sasaran,” tegasnya.

Kinerja Kelurahan Jatiasih dalam realisasi PBB-P2 sendiri masih tertinggal. Dari 56 kelurahan se-Kota Bekasi, Jatiasih berada di peringkat ke-30. Meski begitu, pihaknya tak tinggal diam.

“Dengan verifikasi aktif seperti ini, kami harap capaian target PBB bisa terdongkrak. Kami juga mengimbau warga agar proaktif melakukan pembayaran, karena ini untuk pembangunan daerah mereka sendiri,” tambah Sakum.

Ia pun memastikan kegiatan verifikasi akan terus dilakukan secara masif di seluruh RW, sebagai bagian dari evaluasi menyeluruh terhadap ketepatan data wajib pajak dan potensi pendapatan daerah yang selama ini belum tergali secara maksimal.

Sejumlah warga pun menyambut baik langkah ini, meski sebagian mengaku baru tahu bahwa data pajaknya tidak sesuai.

“Kalau memang bisa diperbaiki dan ditagih sesuai nama yang sekarang, itu lebih baik. Jadi nggak ada lagi salah kirim atau salah tagih,” ujar Yani, warga RW 05.(pay)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |