Guru Bekasi Didorong Aktif Berorganisasi untuk Tingkatkan Kualitas Pendidikan

3 hours ago 8

Beranda Pendidikan Guru Bekasi Didorong Aktif Berorganisasi untuk Tingkatkan Kualitas Pendidikan

GURU DISKUSI: Sejumlah guru di Kabupaten Bekasi melakukan diskusi bersama. FOTO: ISTIMEWA

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pola pikir (mindset) guru dinilai perlu diubah dari sekadar menjadi anggota organisasi guru menjadi partisipan aktif yang berkontribusi. Keaktifan ini diyakini dapat membuat suara guru lebih didengar, sekaligus membuka ruang untuk berbagi ide, berkolaborasi, dan memperjuangkan kebijakan yang lebih baik bagi dunia pendidikan.

Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kabupaten Bekasi, Prawiro Sudirjo, menekankan pentingnya perubahan mindset agar guru tidak hanya menjadi objek, tetapi juga subjek yang berperan dalam peningkatan kualitas diri dan sistem pendidikan di tengah era perubahan yang serba cepat.

“Banyak guru hanya menjadi anggota pasif dalam organisasi. Mindset aktif harus ditanamkan agar mereka bisa menyuarakan aspirasi dan ide-ide baru,” ujarnya kepada Radar Bekasi.

Menurut Prawiro, guru yang aktif berorganisasi memiliki kesempatan untuk terlibat dalam diskusi, memberikan masukan konstruktif, dan ikut serta dalam pengambilan keputusan terkait kebijakan pendidikan. Dengan demikian, peran guru menjadi lebih signifikan dalam mendorong perbaikan sistem pendidikan.

“Di era modern ini, guru dituntut untuk terus belajar dan beradaptasi. Dengan menjadi anggota aktif, mereka juga lebih mudah mendapatkan informasi terbaru tentang teknologi dan inovasi pembelajaran,” jelasnya.

Namun, ia mengakui bahwa masih ada sebagian guru yang berpikir pragmatis dan kurang memiliki kesadaran berorganisasi.

“Memang ada guru yang melihat keikutsertaan dalam kegiatan organisasi hanya dari sisi materi, seperti apakah ada uang saku atau makanan. Padahal, manfaat yang didapatkan jauh lebih besar dari itu,” ungkap Prawiro.

Ia menambahkan, guru yang memiliki growth mindset akan lebih terbuka pada hal-hal baru, berani menghadapi perubahan, serta terus belajar dan mengembangkan diri.

“Dengan aktif berorganisasi, guru bisa membangun jaringan, bertukar pengalaman, dan berkolaborasi menciptakan inovasi pendidikan yang relevan,” kata Prawiro.

Ia menegaskan, keterlibatan aktif juga membantu meningkatkan kompetensi profesional guru, baik dari segi penguasaan materi maupun kemampuan sosial.

“Dengan begitu, guru akan lebih solutif, inovatif, dan termotivasi untuk berprestasi,” tandasnya. (dew)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |