Beranda Pendidikan Kepala Sekolah Jadi Juri, Begini Penilaian e-Kinerja Guru di Bekasi
ILUSTRASI: Sejumlah guru SMAN 1 Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, saat melakukan diskusi untuk persiapan penilaian kinerja kepala sekolah. FOTO: ISTIMEWA
RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sejumlah sekolah di Kabupaten Bekasi saat ini tengah melakukan proses penilaian e-kinerja guru, yang sebelumnya telah mengisi beberapa poin di awal semester, untuk kemudian dinilai di akhir semester.
Menurut Sekretaris Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Kabupaten Bekasi, Sayuti, pengisian dan penilaian e-kinerja guru hanya dilakukan sekali setahun.
“Memang untuk e-kinerja guru saat ini hanya dilakukan satu kali dalam setahun,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Rabu (5/11/2025).
Sayuti menjelaskan, penilaian e-kinerja guru dilakukan melalui sistem Pengelolaan Kinerja di Platform Merdeka Mengajar (PMM) sejak Januari 2024, yang terintegrasi dengan e-kinerja Badan Kepegawaian Negara (BKN).
“Proses penilaian kini disederhanakan menjadi sekali setahun dan hanya membutuhkan pengisian Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) tanpa harus mengunggah dokumen yang rumit,” jelasnya.
Beberapa poin penilaian dalam e-kinerja meliputi observasi pembelajaran, perilaku kinerja pegawai, komponen kompetensi, dan kelengkapan dokumen.
“Sebagai pejabat penilai kinerja, kepala sekolah menilai perilaku kerja guru. Sedangkan guru yang menjabat sebagai Plt Kepala Sekolah akan dinilai oleh pengawas sekolah atau Kepala Dinas Pendidikan,” tambahnya.
Guru akan mendapatkan hasil penilaian dengan tiga kriteria: di bawah ekspektasi, sesuai ekspektasi, dan di atas ekspektasi, dengan nilai kualitatif berupa baik, cukup baik, dan sangat baik yang muncul dalam sistem e-kinerja.
Hal senada disampaikan Kepala SMKN 11 Kota Bekasi, Kurniawan, yang menegaskan bahwa penilaian e-kinerja guru sedang dilakukan oleh sekolah.
“Iya, saat ini sedang dilakukan penilaian e-kinerja guru,” ujarnya.
Kurniawan menambahkan, penilaian dapat dilakukan oleh kepala sekolah atau wakil kepala sekolah yang telah ditugaskan, agar prosesnya lebih cepat mengingat jumlah guru yang banyak.
“Dengan jumlah guru yang ada, pembagian tugas penilaian memang lebih efisien,” jelasnya. (dew)

3 hours ago
8

















































