Nessie Judge Minta Maaf Usai Foto Tragis Junko Furuta Jadi ‘Dekorasi’ hingga Picu Kemarahan Global

3 hours ago 3

Beranda Entertainment Nessie Judge Minta Maaf Usai Foto Tragis Junko Furuta Jadi ‘Dekorasi’ hingga Picu Kemarahan Global

Potret Nessie Judge. Foto: Instagram

RADARBEKASI.ID, JAKARTA – YouTuber Nessie Judge tengah menjadi sorotan warganet, tidak hanya dari Indonesia tetapi juga Jepang, setelah video terbarunya memicu kontroversi besar. 

Pemicunya adalah penggunaan foto Junko Furuta, korban penculikan, penyiksaan, dan pembunuhan brutal di Jepang pada 1988, yang dikenal sebagai salah satu tragedi kriminal paling mengerikan dalam sejarah negeri Sakura.

Kontroversi muncul ketika Nessie mengunggah video kolaborasi bersama grup K-Pop NCT DREAM. 

Dalam video tersebut, foto Junko Furuta digunakan sebagai salah satu dekorasi backdrop saat Nessie berbincang dengan para member NCT DREAM mengenai kisah menyeramkan. 

Tindakan ini dianggap banyak netizen, terutama dari Jepang, sebagai hal yang sangat tidak pantas. Mereka menilai penggunaan foto itu tidak menghormati korban maupun keluarganya.

Tak hanya warganet Indonesia dan Jepang yang bereaksi, para penggemar NCT DREAM juga ikut angkat suara. Mereka khawatir idol kesayangan mereka terseret dalam kontroversi ini, mengingat kolaborasi itu mendapat perhatian luas di media sosial.

Menanggapi kritik yang deras, Nessie Judge akhirnya memberikan klarifikasi dan permohonan maaf melalui akun X @nessiejudge. 

Ia menjelaskan bahwa foto Junko Furuta bukanlah sekadar dekorasi Halloween, melainkan dimaksudkan sebagai penghormatan terhadap kisah tragis korban, yang memang sering diminta penonton dalam segmen kasus kriminal atau misteri yang dibawakannya.

Baca Juga: Bukan Pelanggar Etik, Tapi Korban Hoaks! Uya Kuya Resmi Diaktifkan Lagi Sebagai Anggota DPR

Nessie mengakui tindakannya kurang bijak dan tidak mempertimbangkan dampak emosional yang mungkin timbul.

“Apa yang kami anggap sebagai bentuk penghormatan, ternyata tindakan kasar dan tidak peka. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kurangnya pertimbangan kami,” ujarnya. 

Ia menambahkan bahwa sejak kritik itu muncul, ia dan tim telah merenungkan tindakan mereka dan menghapus semua konten terkait.

“Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada korban, keluarga korban, pemirsa dan kolaborator kami, serta semua orang. Meskipun kami tidak pernah berniat menyakiti, saya mengerti bahwa dampak dari tindakan kami jauh lebih penting. Terima kasih telah mengingatkan kami dan meminta pertanggungjawaban kami,” tulis Nessie.

Kontroversi ini kembali menegaskan pentingnya sensitivitas dan pertimbangan etis dalam pembuatan konten, terutama yang melibatkan tragedi nyata dan korban.(ce2)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |