
RADARBEKASI.ID, BEKASI – Universitas Krisnadwipayana (Unkris) menerima penghargaan atas implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Tipologi 2 dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) melalui Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah III.
Penghargaan ini menjadi bukti pengakuan atas komitmen Unkris dalam membangun budaya mutu yang berkelanjutan di lingkungan akademiknya.
SPMI Tipologi 2 merupakan sistem penjaminan mutu internal yang diterapkan oleh perguruan tinggi swasta setelah berhasil melalui tahapan SPMI Tipologi 1.
BACA JUGA: FIA UNKRIS Akhiri Kursus Bahasa Rusia dengan Semangat Kolaborasi Global
Sistem ini mencakup standar pendidikan tinggi yang melampaui Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti). Implementasi SPMI Tipologi 2 harus ditetapkan dalam peraturan pemimpin perguruan tinggi bagi PTN atau peraturan badan hukum penyelenggara bagi PTS, serta disetujui oleh senat akademik perguruan tinggi.
Ketua Yayasan Unkris, Amir Karyatin, menegaskan bahwa penghargaan SPMI Tipologi 2, yang diterima pada 24 Desember 2024, memiliki nilai strategis bagi Unkris.
“Penghargaan ini menjadi bukti pengakuan negara atas budaya mutu yang terus kami bangun, baik secara kelembagaan maupun dalam pengelolaan sumber daya manusia (SDM),” ujarnya kepada Radar Bekasi, Minggu (2/3).
Menurut Amir, pencapaian ini akan semakin memotivasi seluruh sivitas akademika UNKRIS untuk terus meningkatkan kualitas di berbagai aspek.
BACA JUGA: UNKRIS Gelar Kuliah Umum Melibatkan Sivitas Akademika dan Mahasiswa
“Kami semakin termotivasi untuk lebih baik lagi. Ini akan terus kami upayakan agar Unkris dapat meningkatkan peringkatnya di dunia akademik,” katanya.
Keberhasilan ini tidak lepas dari kemampuan Unkris dalam memenuhi kriteria utama SPMI Tipologi 2, yakni ketersediaan dokumen formal SPMI, bukti sahih terkait pengembangan budaya mutu, dan efektivitas sistem penjaminan mutu.
Unkris juga telah mengintegrasikan SPMI dengan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME). Hal ini melibatkan seluruh sivitas akademika, gugus mutu, auditor, serta komitmen pimpinan universitas dalam menjaga kualitas akademik.
“Keberhasilan ini tidak terlepas dari budaya kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, dan kerja tuntas yang dianut oleh seluruh elemen di Unkris,” jelas Amir.
BACA JUGA: Wujudkan Visi Kampus Unggul, FIA UNKRIS Kolaborasi dengan USPU Rusia
Amir menambahkan, penilaian pihak eksternal terhadap SPMI Unkris menjadi bukti bahwa implementasi sistem ini telah dilakukan secara komprehensif dan transparan.
Selain meningkatkan jaminan kualitas pendidikan, pencapaian ini juga membawa dampak positif bagi reputasi universitas dan membuka peluang kerja sama di tingkat nasional maupun internasional.
“Ini sangat penting untuk branding kampus UNKRIS, agar semakin dikenal sebagai universitas yang memiliki standar mutu tinggi,” tuturnya.
Saat ini, Unkris telah menjalin kolaborasi akademik dengan berbagai perguruan tinggi di Jabodetabek serta provinsi lain. Selain itu, Unkris juga telah membangun kerja sama dengan universitas dari lima negara, yakni: Malaysia, Meksiko, Jepang, Timor Leste dan Rusia.
Ke depan, Unkris bertekad untuk terus mempertahankan dan meningkatkan standar kualitas akademiknya. Beberapa langkah strategis yang akan dilakukan antara lain; Sosialisasi poin-poin SPMI kepada seluruh dosen dan karyawan melalui pelatihan peningkatan mutu SDM dan peningkatan mutu berkelanjutan, agar budaya mutu menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas akademik dan operasional universitas
“Hal-hal yang sudah baik akan kami pertahankan, sementara aspek yang masih perlu perbaikan akan terus kami tingkatkan,” pungkas Amir. (dew)